Find Us On Social Media :

Pangeran Cakraningrat IV, Pemberontak Mataram yang Menjadi Sekutu VOC

By Afif Khoirul M, Senin, 3 Juli 2023 | 14:01 WIB

Pangeran Cakraningrat IV

Cakraningrat IV menawarkan diri untuk membantu VOC dengan syarat jika berhasil maka Gunung Lawu ke timur akan diperintah oleh anak keturunannya dan keluarganya, dan VOC menyetujuinya.

Cakraningrat IV kemudian memimpin pasukan Madura untuk menumpas para pemberontak Tionghoa di Jawa Timur, dengan kejam membunuh semua orang Tionghoa yang ditemuinya.

Dia juga berhasil merebut kota-kota penting seperti Surabaya, Gresik, Tuban, dan Lamongan dari tangan para pemberontak.

Dengan bantuan Cakraningrat IV, VOC berhasil mematahkan pengepungan Semarang yang dilakukan oleh para pemberontak Tionghoa pada tahun 1741.

Pakubuwono II pun menyesal telah memusuhi VOC dan beralih kembali membantu mereka.

Namun, beberapa pangeran Jawa bersama etnis Tionghoa yang ingin meneruskan perang mengangkat Raden Mas Garendi sebagai Amangkurat V, raja baru Mataram yang menentang Pakubuwono II dan VOC.

Amangkurat V sempat berkuasa dan merebut Kartosuro pada 1742.

Perang pun berlanjut hingga tahun 1743, ketika para pemberontak Tionghoa terakhir menyerah setelah kalah dalam pertempuran di Kartosuro.

Peran Cakraningrat IV dalam membantu Pakubuwono II melawan pemberontak Tionghoa sangat menentukan dalam sejarah Jawa.

Tanpa bantuan Cakraningrat IV, VOC mungkin tidak akan dapat menguasai Jawa dan mempertahankan monopoli dagangnya.

Pakubuwono II pun dapat mempertahankan tahtanya sebagai raja Mataram dan kemudian mendirikan keraton baru di Surakarta sebagai pusat kekuasaannya.

Namun, peran Cakraningrat IV juga menimbulkan akibat negatif bagi etnis Tionghoa di Jawa, yang mengalami diskriminasi dan penganiayaan selama berabad-abad setelah perang ini berakhir.