Find Us On Social Media :

Di Balik Peristiwa Sapi Kurban Dewi Persik Ditolak Pak RT, Pentingnya Komunikasi Antara Bos Dan Bawahaan

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 29 Juni 2023 | 18:17 WIB

Ternyata ada salah tangkap dari sopir Dewi Perssik terkait dugaan penolakan sapi kurbannya oleh Ketua RT setempat.

Ternyata ada salah tangkap dari sopir Dewi Perssik terkait dugaan penolakan sapi kurbannya oleh Ketua RT setempat.

Intisari-Online.com - Pedangdut Dewi Perssik koar-koar di Instagram-nya soal sapi yang hendak dia korbankan ditolak Ketua RT setempat.

Ternyata ada kesalahpahaman antara Dewi Perssik dan sopir pribadinya, yang pertama mengabarkan soal penolakan itu.

Bagaimana ceritanya?

Mula-mula sopir Dewi Perssik diminta mengantarkan sapi oleh Dewi Perssik lalu dia salah mendengar kalimat yang dilontarkan oleh Ketua RT setempat.

kesalahpahaman tersebut terkuak setelah ART Dewi Perssik Rosmini angkat bicara membeberkan klarifikasi.

Rosmini mengaku bahwa sopir itu 'agak budek' dan mengaku sopir salah dengar omongan Pak RT 06 Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.

Dalam video yang viral kemarin, Rabu (28/6/2023) Dewi Perssik mengaku kecewa lantaran sapi kurban ditolak.

Amarahnya memuncak lantaran sang Ketua RT memintanya untuk membayar uang Rp 100 juta apabila ingin sapinya dikurbankan di RT 06 Lebak Bulus.

Terkait hal tersebut, Asisten Rumah Tangga (ART) Dewi Perssik, Rosmini membenarkan adanya penolakan tersebut.

Hanya saja, dirinya membantah soal adanya permintaan uang Rp 100 juta dari Ketua RT 06 Lebak Bulus.

Disampaikan Rosmini, permasalahan itu muncul ketika salah satu sopir Dewi Perssik meminta tolong kepada panitia kurban RT 06 untuk mengangkat sapi majikannya.

Sang sopir meminta tolong kepada warga untuk memindahkan sapi untuk disembelih di tempat lain.

Ketika itu, sopir Dewi Perssik kata Rosmini, sempat menawarkan untuk memberi uang rokok apabila mau membantu mengangkat sapi tersebut.

Namun kata Rosmini, ketua RT 06 menolak dengan mengatakan, "jangankan uang rokok, uang Rp 100 juta pun saja saya tak mau".

Rosmini mengaku, sang sopir salah mendengar, sehingga salah menafsirkan jika Ketua RT 06, Malkan meminta uang Rp 100 juta.

"Kan sopir ini orangnya agak budek, tadi aku tanya berulang-ulang, pak ini bener pak RT minta uang Rp 100 juta?. Lah enggak mba salah dengar," kata Rosmini menirukan suara sopir Dewi Perssik pada Rabu (28/6/2023).

"Orang juga dia (sopir) ngomong baik-baik kan, cuma kasih uang rokok. Cuma pak RT nya langsung sautin jangan kan uang rokok, dikasih Rp 100 juta pun saya enggak mau, Itu aja. Bukan pak RT nya minta Rp 100 juta," sambungnya.

Di samping itu, Rosmini juga mengatakan, saat hewan kurban ditempatkan di tempat pemotongan hewan kurban di RT 06, hewan itu pun tak lama langsung kembali dibawa Dewi Perssik.

Menutur Rosmini, majikannya itu berencana untuk memotong hewan kurban tersebut di tempat lain.

Kendati demikian, Rosmini tak mengetahui secara jelas, alasan Dewi Perssik untuk memotong hewan kurban miliknya di tempat lain.

Terlepas dari itu, komunikasi antara bos dan karyawan atau bawahan memang sangat penting, supaya tidak muncul kesalahpahaman.

Ada beberapa hal yang barus dicatat untuk memastikan lancarnya komunikasi antara bos dan karyawan:

- Mengembangkan keterampilan mendengarkan yang baik

Ini penting untuk para atasan, tujuannya supaya apa yang disampaikan oleh bawahan bisa dimengerti dengan baik oleh mereka.

Sebagai atasan, kita harus bisa memahami apa yang bawahan coba katakan, sehingga Anda dapat membuat mereka mengerti dengan cara yang lebih baik.

- Perjelas semuanya

Pastikan semua yang disampaikan oleh bawahan benar-benar jelas. Bila perlu, ditanyakan lagi hingga beberapa kali.

Jika diperlukan, mencari informasi dari pihak ketiga juga penting.

- Hindari percakapan yang sulit dipahami

Ketika memberi instruksi, pastikan kalimat yang Anda sampaikan mudah dimengerti oleh staf.

- Tahu bagaimana mengajukan pertanyaan

Ketika kamu bicara dengan staf, pastikan untuk mengajukan pertanyaan yang tepat kepada mereka.

Itulah beberapa hal yang harus dicatat supaya komunikasi antara bos dan bawahan berjalan lancar.