Find Us On Social Media :

Mengapa Jepang Menyatakan Menyerah Tanpa Syarat Kepada Sekutu?

By Ade S, Rabu, 28 Juni 2023 | 11:03 WIB

Mengapa Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada akhir PD II setelah pengeboman Hiroshima dan Nagasaki.

Namun, beberapa sejarawan dan analis telah mencoba membuat spekulasi berdasarkan bukti-bukti dan sumber-sumber yang ada.

Beberapa kemungkinan skenario yang dapat terjadi adalah:

- Perang tetap akan berakhir pada bulan Agustus 1945 jika seandainya Amerika Serikat tidak menjatuhkan bom di Jepang, karena Jepang sudah terdesak oleh serangan Uni Soviet dan blokade laut dan udara Amerika Serikat. Argumen ini didasarkan pada asumsi bahwa Jepang lebih takut kepada Uni Soviet daripada Amerika Serikat, karena Uni Soviet memiliki potensi untuk mengancam keberadaan Kekaisaran Jepang dengan menyerbu wilayah-wilayah yang diduduki oleh Jepang di China utara, Korea, dan Manchuria.

- Perang tidak akan berakhir pada bulan Agustus 1945 jika seandainya Amerika Serikat tidak menjatuhkan bom di Jepang, karena Jepang masih memiliki semangat perlawanan yang tinggi dan bersedia melanjutkan perang hingga titik darah penghabisan. Argumen ini didasarkan pada asumsi bahwa Jepang memiliki budaya militer yang kuat dan fanatik, yang menghormati nilai-nilai seperti kesetiaan, kehormatan, dan pengorbanan.

- Perang mungkin akan berakhir pada bulan Agustus 1945 atau setelahnya jika seandainya Amerika Serikat tidak menjatuhkan bom di Jepang, karena Jepang mungkin akan mencari jalan keluar untuk bernegosiasi dengan Sekutu tanpa harus menyerah tanpa syarat. Argumen ini didasarkan pada asumsi bahwa Jepang masih memiliki harapan untuk mendapatkan perlakuan yang lebih baik dari Sekutu jika mereka dapat mempertahankan beberapa syarat atau kondisi dalam penyerahan diri mereka.

Demikianlah penjelasan mengapa Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada akhir PD II setelah pengeboman Hiroshima dan Nagasaki.

Baca Juga: Serat Baratayuda, Manuskrip Bersejarah Mataram yang Dipamerkan ke Kaisar Jepang di Keraton Yogyakarta