Find Us On Social Media :

Di Balik Peristiwa Mundurnya Group Wagner, Apa yang Terjadi di Balik Layar?

By Afif Khoirul M, Senin, 26 Juni 2023 | 11:30 WIB

Wagner Group memilih mundur.

Intisari-online.com - Group Wagner, kelompok tentara bayaran Rusia yang terlibat dalam perang di Ukraina, baru-baru ini mengumumkan pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Rusia.

Mereka menuduh militer Rusia menyerang kamp mereka dan membunuh rekan-rekan mereka.

Juga mengkritik kebijakan Rusia yang menginvasi Ukraina dan menyalahkan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu atas kegagalan dan korban jiwa di medan perang.

Namun, setelah merebut markas militer Rusia di kota Rostov-on-Don dan bergerak menuju Moskow, Group Wagner tiba-tiba menghentikan serangan mereka dan memutuskan untuk mundur.

Apa yang terjadi di balik layar? Apa motif dan dampak dari pemberontakan ini?

Motif Pemberontakan

Menurut Yevgeny Prigozhin, pemimpin Group Wagner, pemberontakan ini dilatarbelakangi oleh rasa dendam dan keadilan.

Ia mengatakan bahwa pasukannya telah dikhianati oleh militer Rusia yang meluncurkan serangan rudal terhadap kamp mereka di Ukraina.

Ia juga mengatakan bahwa perang di Ukraina tidak memiliki alasan strategis atau patriotik, melainkan hanya untuk menguntungkan para elit politik dan bisnis di Rusia.

Prigozhin juga mengecam Shoigu sebagai orang yang tidak kompeten dan korup.

Ia menyalahkan Shoigu atas kematian ribuan tentara Rusia dalam perang di Ukraina.

Baca Juga: Peristiwa Sejarah, Penembakan Soekarno Saat Shalat Idul Adha 1962

Ia juga menuduh Shoigu bersekongkol dengan NATO dan Amerika Serikat untuk melemahkan Rusia dari dalam.

Prigozhin bersumpah akan menghukum dan menghancurkan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan pasukannya.

Juga menyerukan rakyat Rusia untuk bergabung dengan pemberontakannya dan menggulingkan Shoigu dari jabatannya.

Dampak Pemberontakan

Pemberontakan Group Wagner menimbulkan kepanikan dan ketegangan di Rusia.

Presiden Vladimir Putin menyebut pemberontakan ini sebagai tindakan pengkhianatan dan menyerukan penumpasan keras terhadap para pemberontak.

Ia juga memerintahkan peningkatan keamanan di berbagai wilayah di negara itu.

Pemerintah Rusia juga memberlakukan pembatasan lalu lintas jalan untuk mencegah pasukan Wagner mendekati Moskow.

Selain itu, badan keamanan FSB membuka kasus pidana terhadap Prigozhin atas tuduhan pemberontakan bersenjata.

Pemberontakan ini juga berdampak pada hubungan internasional Rusia.

Beberapa negara, seperti Ukraina, Belarus, dan Turki, menyatakan dukungan mereka kepada pemerintah Rusia dalam menghadapi pemberontakan ini.

Mereka juga menawarkan bantuan militer dan diplomatik kepada Rusia.

Namun, beberapa negara lain, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis, menyatakan keprihatinan mereka atas situasi di Rusia.

Baca Juga: 20 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 1444 H, Mengenang Peristiwa Pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail

Mereka juga mendesak Rusia untuk menghormati hak asasi manusia dan hukum internasional dalam menangani pemberontakan ini.

Alasan Mundur

Setelah bergerak sekitar 200 kilometer dari Moskow, Group Wagner tiba-tiba mengumumkan bahwa mereka akan mundur dari pemberontakan.

Prigozhin mengatakan bahwa pasukannya memutuskan mundur untuk menghindari pertumpahan darah lebih lanjut di Rusia.

Ia juga mengatakan bahwa ia telah mencapai kesepakatan dengan pemerintah Rusia untuk mengakhiri konflik secara damai.

Namun, ada beberapa spekulasi tentang alasan sebenarnya di balik mundurnya Group Wagner.

Beberapa sumber mengatakan bahwa Group Wagner mendapat tekanan dari Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, yang merupakan sekutu dekat Putin.

Lukashenko dikabarkan telah mengadakan pembicaraan dengan Prigozhin dan membujuknya untuk menyerah.

Beberapa sumber lain mengatakan bahwa Group Wagner mendapat ancaman dari pasukan khusus Rusia, yang disebut Kadyrovtsy.

Pasukan ini dipimpin oleh Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya yang loyal kepada Putin.

Kadyrovtsy dikabarkan telah dikerahkan ke Rostov-on-Don untuk menghadapi Group Wagner.

Beberapa sumber lain lagi mengatakan bahwa Group Wagner mendapat imbalan dari pemerintah Rusia untuk mundur.

Baca Juga: Peristiwa Penemuan 4 Kerangka Bayi di Banyumas, Diduga Hasil Hubungan Sedarah Ayah Dan Anak Perempuannya

Pemerintah Rusia dikabarkan telah menawarkan kontrak bisnis yang menguntungkan kepada Prigozhin, yang juga dikenal sebagai pengusaha katering dan minyak.

Kontrak ini melibatkan kegiatan Group Wagner di Afrika, di mana mereka terlibat dalam berbagai operasi militer dan pertambangan.