Find Us On Social Media :

Di Balik Peristiwa Mundurnya Group Wagner, Apa yang Terjadi di Balik Layar?

By Afif Khoirul M, Senin, 26 Juni 2023 | 11:30 WIB

Wagner Group memilih mundur.

Namun, beberapa negara lain, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis, menyatakan keprihatinan mereka atas situasi di Rusia.

Baca Juga: 20 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 1444 H, Mengenang Peristiwa Pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail

Mereka juga mendesak Rusia untuk menghormati hak asasi manusia dan hukum internasional dalam menangani pemberontakan ini.

Alasan Mundur

Setelah bergerak sekitar 200 kilometer dari Moskow, Group Wagner tiba-tiba mengumumkan bahwa mereka akan mundur dari pemberontakan.

Prigozhin mengatakan bahwa pasukannya memutuskan mundur untuk menghindari pertumpahan darah lebih lanjut di Rusia.

Ia juga mengatakan bahwa ia telah mencapai kesepakatan dengan pemerintah Rusia untuk mengakhiri konflik secara damai.

Namun, ada beberapa spekulasi tentang alasan sebenarnya di balik mundurnya Group Wagner.

Beberapa sumber mengatakan bahwa Group Wagner mendapat tekanan dari Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, yang merupakan sekutu dekat Putin.

Lukashenko dikabarkan telah mengadakan pembicaraan dengan Prigozhin dan membujuknya untuk menyerah.

Beberapa sumber lain mengatakan bahwa Group Wagner mendapat ancaman dari pasukan khusus Rusia, yang disebut Kadyrovtsy.

Pasukan ini dipimpin oleh Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya yang loyal kepada Putin.

Kadyrovtsy dikabarkan telah dikerahkan ke Rostov-on-Don untuk menghadapi Group Wagner.

Beberapa sumber lain lagi mengatakan bahwa Group Wagner mendapat imbalan dari pemerintah Rusia untuk mundur.

Baca Juga: Peristiwa Penemuan 4 Kerangka Bayi di Banyumas, Diduga Hasil Hubungan Sedarah Ayah Dan Anak Perempuannya

Pemerintah Rusia dikabarkan telah menawarkan kontrak bisnis yang menguntungkan kepada Prigozhin, yang juga dikenal sebagai pengusaha katering dan minyak.

Kontrak ini melibatkan kegiatan Group Wagner di Afrika, di mana mereka terlibat dalam berbagai operasi militer dan pertambangan.