Penulis
Intisari-Online.com -Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri di Jawa Tengah bagian selatan pada abad ke-8, kemudian pindah ke Jawa Timur pada abad ke-10.
Kerajaan ini memiliki tiga dinasti yang memerintah, yaitu Dinasti Sanjaya, Dinasti Syailendra, dan Dinasti Isyana.
Bersatunya kembali Mataram Kuno ketika terjadi perkawinan politik antara Pramodhawardani dari Dinasti Syailendra dengansosok dari Dinasti Sanjayaadalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah kerajaan ini.
Perkawinan politik ini mengakhiri konflik antara kedua dinasti yang telah berlangsung sejak lama dan menyatukan kembali wilayah Mataram Kuno yang sempat terpecah menjadi dua.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang perkawinan politik yang menyatukan kembali Mataram Kuno tersebut.
Sejarah Singkat Berdirinya Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan besar di Nusantara yang menganut agama Hindu-Buddha.
Kerajaan ini didirikan di wilayah Jawa Tengah bagian selatan sekitar abad ke-8, lalu berpindah ke wilayah Jawa Timur sekitar abad ke-10.
Di Jawa Tengah, lokasi Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan berada di Bhumi Mataram (nama lama untuk Yogyakarta).
Pusat pemerintahan kerajaan ini mengalami beberapa kali pergantian hingga akhirnya sampai ke Jawa Timur.
Baca Juga: Kerajaan Mataram Kuno: Sejarah, Raja-raja, dan Peninggalannya
Kerajaan Mataram Kuno juga dikenal dengan nama Kerajaan Mataram Hindu atau Kerajaan Medang.
Pendiri Kerajaan Mataram Kuno adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya yang memerintah antara 732-760 masehi.
Kerajaan Mataram Kuno berdiri sejak tahun 732 masehi dan runtuh sekitar tahun 1007 masehi.
Selama kurang lebih tiga abad memerintah, ada tiga dinasti yang bergantian berkuasa, yaitu Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra (di Jawa Tengah), serta Dinasti Isyana (di Jawa Timur).
Sejarah Kerajaan Mataram Kuno dapat ditelusuri dari prasasti Canggal, Prasasti Kalasan, Prasasti Balitung, Prasasti Klurak, Candi Gedong Songo, Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Plaosan, Candi Prambanan, dan banyak lagi.
Pecahnya Kerajaan Mataram Kuno
Pada pertengahan abad ke-8, Raja Sanjaya meninggal dan digantikan oleh anaknya, Rakai Panangkaran.
Setelah Rakai Panangkaran meninggal, Kerajaan Mataram Kuno mengalami perpecahan menjadi dua.
Dinasti Sanjaya memerintah Kerajaan Mataram Kuno yang berhaluan Hindu di Jawa Tengah bagian utara.
Sedangkan Dinasti Syailendra memerintah Kerajaan Mataram Kuno yang berhaluan Buddha di Jawa Tengah bagian selatan.
Penyatuan Kembali Mataram Kuno Setelah Adanya Pernikahan Antar Dinasti
Beruntung, pada akhirnya, Kerajaan Mataram Kuno dapat disatukan setelah Rakai Pikatan (Dinasti Sanjaya) menikah dengan Pramodawardhani (Dinasti Syailendra).
Pramodawardhani merupakan putri dari Samaratungga, raja Kerajaan Mataram Kuno yang berkuasa sejak 792 hingga 835 M.
Sayangnya, pernikahan Rakai Pikatan dengan Pramodawardhani tidak disukai oleh Balaputradewa, anak Samaratungga dari Dewi Tara.
Akibatnya, terjadi perang antara Rakai Pikatan dengan Balaputradewa yang saling berebut kekuasaan kerajaan.
Perang ini pun berakhir dengan kemenangan di pihak Rakai Pikatan, sehingga ia meneruskan kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno.
Dengan demikian, penyatuan Kerajaan Mataram Kuno berhasil dilakukan di bawah pemerintahan Rakai Pikatan.
Baca Juga: Saat Kerajaan Sriwijaya Gunakan Tangan Wurawari Hancurkan Mataram Kuno