Find Us On Social Media :

Kenapa Mayor Alfredo Jadi Buronan? Simak Kisah Sosok Pemberontak Sekaligus Pahlawan Timor Leste Ini

By Ade S, Kamis, 15 Juni 2023 | 09:03 WIB

Kenapa Mayor Alfredo jadi buronan? Apa sebenarnya motif dan tujuan dia dalam melakukan pemberontakan? Simak penjelasannya berikut ini.

Intisari-Online.com - Pada tahun 2006, sebuah krisis politik dan militer meletus di Timor Leste, yang menimbulkan kekerasan dan kematian di antara warga sipil dan tentara.

Di tengah-tengah krisis tersebut, muncul sosok yang kontroversial dan karismatik, yaitu Mayor Alfredo Alves Reinado yang kemudian sempat menjadi buronan.

Lalu, kenapa Mayor Alfredo jadi buronan? Apa sebenarnya motif dan tujuan dia dalam melakukan pemberontakan?

Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang kehidupan dan kematian Mayor Alfredo, yang bagi sebagian orang adalah seorang pemberontak yang membahayakan keamanan dan kedaulatan Timor Leste, dan bagi sebagian lainnya adalah seorang pahlawan yang gugur dalam memperjuangkan hak-hak rakyatnya.

Kenapa Mayor Alfredo Jadi Buronan?

Mayor Alfredo Alves Reinado adalah seorang mantan perwira militer Timor Leste yang menjadi buronan pemerintah negara itu sejak tahun 2006.

Ia dituduh sebagai dalang kerusuhan krisis di Timor Leste yang menewaskan puluhan orang dan mengancam stabilitas negara yang baru merdeka pada tahun 2002.

Namun, apa sebenarnya motif dan tujuan Mayor Alfredo dalam melakukan pemberontakan?

Latar Belakang Konflik

Mayor Alfredo lahir di Dili pada tahun 1967 dan bergabung dengan gerakan perlawanan terhadap pendudukan Indonesia di Timor Timur pada tahun 1986.

Baca Juga: Jadi Buronan Timor Leste, Sosok Ini Bocorkan Ada Paham Komunis di Timor Leste, Bahkan Jadi Alasan Amerika Dukung Penuh Militer Indonesia Gempur Bumi Lorosae 

Ia menjadi anggota Falintil, sayap bersenjata Fretilin, partai politik yang memimpin perjuangan kemerdekaan Timor Timur.

Setelah referendum kemerdekaan pada tahun 1999, ia masuk ke angkatan bersenjata Timor Leste (FDTL) dan mendapat pangkat mayor.

Pada tahun 2006, konflik internal meletus di antara anggota FDTL yang berasal dari bagian barat dan timur negara itu.

Mayor Alfredo, yang berasal dari bagian barat, memimpin sekelompok tentara yang mengeluhkan diskriminasi dan perlakuan tidak adil dari komando militer yang didominasi oleh orang-orang timur.

Mereka menuntut agar Presiden Xanana Gusmao dan Perdana Menteri Mari Alkatiri mengundurkan diri.

Konflik ini memicu kekerasan antara kelompok-kelompok bersenjata yang pro dan kontra pemerintah, serta antara warga sipil yang terbagi berdasarkan afiliasi regional.

Ribuan orang mengungsi akibat bentrokan yang menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai ratusan lainnya.

PBB dan Australia mengirim pasukan perdamaian untuk membantu mengembalikan ketertiban.

Pelarian dari Penjara

Mayor Alfredo dan pasukannya ditangkap oleh pasukan internasional pada bulan Juli 2006 dan ditahan di penjara Becora di Dili dengan tuduhan pembunuhan, percobaan pembunuhan, kepemilikan senjata ilegal, dan pemberontakan bersenjata.

Namun, pada bulan Agustus 2006, ia berhasil melarikan diri dari penjara bersama dengan 56 tahanan lainnya dengan bantuan dari simpatisannya di luar.

Baca Juga: 3 Negara yang Berbatasan Langsung dengan Indonesia dan Fakta Menariknya 

Ia kemudian bersembunyi di pegunungan dan hutan-hutan di sekitar Dili dan terus menantang otoritas pemerintah.

Ia mengklaim bahwa ia bukanlah seorang pemberontak, melainkan seorang pejuang yang ingin membela kebenaran, keadilan, dan kesejahteraan rakyat Timor Leste.

Ia juga menuduh bahwa pemerintah Xanana Gusmao dan Ramos Horta, yang menjadi presiden setelah Alkatiri mundur pada tahun 2006, telah mengkhianati cita-cita kemerdekaan dan terpengaruh oleh paham komunis.

Wawancara di Kick Andy

Pada bulan Februari 2007, secara mengejutkan, Mayor Alfredo muncul di acara televisi Indonesia Kick Andy yang dipandu oleh Andy F. Noya.

Ia melakukan wawancara secara rahasia di sebuah lokasi terpencil di Timor Leste dengan bantuan dari jurnalis senior Indonesia Rosihan Anwar.

Ia menjelaskan secara terbuka tentang alasan-alasan di balik pemberontakannya dan mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemerintah Timor Leste.

Wawancara ini menimbulkan kontroversi dan kehebohan di kedua negara. Pemerintah Timor Leste marah dan menuntut agar Indonesia menyerahkan Mayor Alfredo kepada mereka.

Mereka juga mempertanyakan bagaimana ia bisa lolos dari pengawasan pasukan keamanan internasional dan berkomunikasi dengan media asing.

Kematian yang Misterius

Pada tanggal 11 Februari 2008, Mayor Alfredo tewas dalam sebuah baku tembak dengan pasukan keamanan Australia di dekat kediaman Presiden Ramos Horta di Dili.

Ia diduga bersama dengan sekelompok pria bersenjata lainnya mencoba membunuh presiden tersebut, yang juga terluka parah akibat serangan itu. Namun, motif dan kronologi peristiwa tersebut masih belum jelas hingga saat ini.

Beberapa pihak mengklaim bahwa Mayor Alfredo adalah korban dari sebuah konspirasi politik yang ingin menghapusnya dari panggung sejarah.

Sementara itu, beberapa pihak lainnya menganggap bahwa Mayor Alfredo adalah pelaku dari sebuah kudeta yang gagal yang ingin menggulingkan pemerintah Timor Leste. 

Itulah artikel yang menjelaskan mengapa Mayor Alfredo menjadi buronan. Semoga menambah wawasan Anda.

Baca Juga: Sosok Ali Alatas Menteri yang Menyelamatkan Indonesia dari Krisis Diplomatik Timor Leste