Find Us On Social Media :

Pangeran Kerajaan Bone Itu pun Bersekutu Dengan VOC Guna Bebaskan Bangsanya Dari Cengkeraman Sultan Hasanuddin

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 11 Juni 2023 | 16:13 WIB

Untuk membebaskan kerajaannya dari cengkeraman Kesultanan Makassar, Arung Palakka terpaksa bersekutu dengan VOC. Kerajaan Bone mencapai masa keemasannya di zamannya.

Untuk membebaskan kerajaannya dari cengkeraman Kesultanan Makassar, Arung Palakka terpaksa bersekutu dengan VOC. Kerajaan Bone mencapai masa keemasannya di zamannya.

Intisari-Online.com - Ini adalah cerita tentang Arung Palakka, pangeran Kerajaan Bone yang terpaksa bersekutu dengan VOC untuk membebaskan kerajaannya dari cengkeraman Kesultanan Makassar.

Bagi sebagian orang, dia dicap sebagai pengkhianat karena memihak VOC.

Tapi bagi rakyat Bone, Arung Palakka adalah pahlawan.

Arung Palakka atau sering ditulis Aru Palaka adalah sultan Bone ke-15 yang berkuasa antara 1672-1696 M.

Saat posisinya masih sebagai pangeran, dia telah memerdekakan kerajaannya dari Kesultanan Gowa-Tallo alias Kesultanan Makassar.

Setelah naik takhta, Arung Palakka berhasil membawa Kerajaan Bone menuju puncak keemasan.

Akan tetapi, sosoknya juga sering dianggap sebagai pemberontak dan pengkhianat karena telah bekerja sama dengan VOC.

Mengapa Arung Palakka mau membantu VOC hingga sering dicap sebagai pengkhianat?

Arung Palakka lahir di Soppeng pada 15 September 1634, sebagai putra dari La Maddaremmeng Matinro’e Ri Bukaka, raja Bone ke-13.

Pada masa pemerintahan ayahnya, Kerajaan Bone ditaklukkan oleh Kerajaan Gowa dan statusnya tidak lagi menjadi kerajaan yang merdeka.

Tidak hanya itu, raja beserta keluarganya dibawa ke Makassar sebagai tahanan dan diperlakukan seperti budak.