Kerajaan Selaparang dan Sumbangsihnya Terhadap Penyebaran Islam Di Lombok

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Kerajaan Selaparang punya peran sentral terhadap penyebaran Islam di Lombok. Di zaman keemasannya, kerajaan ini dikenal punya armada darat dan laut yang tanggung.
Kerajaan Selaparang punya peran sentral terhadap penyebaran Islam di Lombok. Di zaman keemasannya, kerajaan ini dikenal punya armada darat dan laut yang tanggung.

Kerajaan Selaparang punya peran sentral terhadap penyebaran Islam di Lombok. Di zaman keemasannya, kerajaan ini dikenal punya armada darat dan laut yang tanggung.

Intisari-Online.com -Mungkin sebagian dari kita baru tahu jika di Lombok pernah berdiri kerajaan bercorak Islam.

Nama kerajaan itu adalah Kerajaan Selaparang.

Kerajaan ini didirikan olehSayyid Zulqarnain atau disebut juga Syaikh 'Abdurrahman.

Konon, kerajaan ini dikenal dengan kekuatan militernya yang tanggung, darat dan laut.

Kerajaan ini semakin mengalami kemajuan pesat setelah dipindahkan ke Desa Selaparang yang saat ini berada di Lombok Timur.

Selaparang menjadi pusat kerajaan Islam di Lombok di bawah pemerintahan Prabu Rangkesari.

Pada masa inilah Selaparang mengalami masa keemasan dan menguasai seluruh Lombok.

Sumber-sumber tentang sejarah berdirinya Kerajaan Selaparang sangat sedikit.

Meksi begitu, para ahli meyakini bahwa Kerajaan Selaparang mengalami dua periode.

Yaitu Kerajaan Selaparang Hindu yang berdiri antara abad ke-13 hingga 14 di bawah Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Selaparang Islam yang berdiri pada abad ke-16.

Dinasti Selaparang kemudian menjadi yang pertama kali menerima Islam di Lombok.

Upaya mengislamkan raja-raja di Lombok tidak sulit, karena mereka memiliki pertalian darah dengan raja-raja di Jawa yang lebih dulu memeluk Islam.

Masuknya agama Islam ke Lombok pertama kali disebarkan oleh mubaligh dari Kota Baghdad bernama Ghaus Abdurrazzaq.

Selain sebagai penyebar Islam, Ghaus Abdurrazzaq juga diyakini menurunkan Sultan dari kerajaan-kerajaan di Lombok.

Ghaus Abdurrazzaq menikah dengan seorang putri dari Kerajaan Sasak dan melahirkan dua anak, yaitu Sayyid Zulqarnain atau dikenal Syaikh Abdurrahman dan seorang putri bernama Syarifah Lathifah yang dijuluki Denda Rabi'ah.

Sayyid Zulqarnain inilah yang mendirikan Kerajaan Selaparang sekaligus menjadi raja pertama dengan gelar Datu Selaparang atau Sultan Rinjani.

Kerajaan Selaparang tergolong tangguh, bahkan laskar lautnya mampu mengusir Belanda yang hendak memasuki wilayahnya pada 1667-1668.

Selain itu, laskar lautnya juga pernah memukul mundur Kerajaan Gelgel (Bali) yang menyerang sebanyak dua kali.

Kerajaan ini semakin mengalami kemajuan pesat setelah dipindahkan ke Desa Selaparang sekarang ini.

Selaparang menjadi pusat kerajaan Islam di Lombok di bawah pemerintahan Prabu Rangkesari.

Pada masa inilah Selaparang mengalami masa keemasan dan memegang hegemoni di seluruh Lombok.

Pada awal abad ke-15, para imigran petani liar dari Karang Asem (Bali) secara bergelombang mendirikan koloni di kawasan Kota Mataram saat ini.

Secara berangsur-angsur, koloni ini berkembang hingga menjadi kerajaan kecil, yaitu Kerajaan Pagutan dan Pagesangan yang mengancam keberadaan Kerajaan Selaparang.

Selain itu, ketika menghadapi Kerajaan Gelgel dan Kerajaan Mataram Karang Asem, terjadi perselisihan antara Arya Banjar Getas dengan raja Selaparang.

Arya Banjar Getas beserta pengikutnya kemudian meninggalkan Selaparang untuk bergabung dengan Kerajaan Mataram Karang Asem.

Pada akhirnya, Kerajaan Selaparang berhasil ditaklukkan Kerajaan Mataram Karang Asem atas bantuan taktik Arya Banjar Getas.

Sejak 1672, Kerajaan Karang Asem menjadi penguasa tunggal di Lombok.

Terlepas dari itu, Kerajaan Selaparang tetap mempunyai peran sentral terhadap masifnya penyebaran agama Islam di Pulau Lombok.

Artikel Terkait