Find Us On Social Media :

Soeharto dan Dugaan Korupsi Yayasan PDI, Peristiwa Uang Rakyat Digunakan untuk Boikot Megawati

By Afif Khoirul M, Minggu, 21 Mei 2023 | 12:00 WIB

Presiden Soeharto (kiri) dan Megawati Soekarnoputri (kanan).

Salah satu aksi protes terbesar terjadi pada 27 Juli 1996 di Jakarta, ketika massa pendukung Megawati mengepung kantor pusat DPP PDI di Jalan Diponegoro yang dikuasai oleh kubu Soerjadi.

Aksi ini berujung pada bentrokan antara massa dengan aparat keamanan yang dibantu oleh preman-preman bayaran.

Kantor DPP PDI kemudian dibakar dan dirusak oleh massa yang marah.

Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai Kerusuhan 27 Juli atau Kudatuli.

Kerusuhan ini menandai awal dari gerakan reformasi yang akhirnya berhasil menjatuhkan Soeharto dari tampuk kekuasaan pada Mei 1998.

Megawati sendiri kemudian membentuk partai baru bernama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menjadi salah satu partai pemenang dalam Pemilu 1999.

Ia juga berhasil menjadi Presiden RI kelima pada tahun 2001 setelah menggantikan Abdurrahman Wahid yang impeachmen.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kasus korupsi yayasan PDI oleh Soeharto bukan hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga merusak demokrasi dan hak-hak politik rakyat Indonesia.

Uang rakyat yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan bersama malah digunakan untuk kepentingan pribadi dan keluarga Soeharto.

Serta untuk mempertahankan kekuasaannya dengan cara-cara tidak demokratis.

Kasus ini menjadi salah satu contoh betapa bahayanya korupsi bagi bangsa dan negara.