Intisari-Online.com -Banyak yang terkejut dengan keputusan Ketua Umum PDIP mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden tepat satu haru sebelum Idul Fitri.
Menariknya, meski mengejutkan, sebagian orang justru menilai pemilihan waktu pengumuman Ganjar sebagai bacapres tersebut bukan tanpa alasan.
Megawati atau setidaknya tim di PDIP diduga sengaja memilih pengumuman tersebut agar bisa menerapkan strategiword of mouth.
Apa itu strategiword of mouth? Mengapa penggunaan strategis tersebut dinilai tepat dilakukan saat Idul Fitri? Simak ulasannya berikut ini.
Pengumuman
Dalam Rapat DPP PDIP yang ke-140 di Istana Batutulis, Bogor, pada 21 April 2023, Ganjar Pranowo ditetapkan sebagai bakal calon presiden (bacapres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk menghadapi Pemilu 2024.
Pengumuman ini disampaikan oleh Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Hadir dalam acara tersebut Presiden RI Joko Widodo yang memberikan apresiasi atas keputusan Megawati memilih Ganjar sebagai bacapres PDIP.
Ganjar Pranowo mengucapkan terima kasih atas kepercayaan PDIP menunjuknya sebagai bacapres pada Pilpres 2024.
Ia menyatakan bahwa ini adalah amanah yang berat dan meminta dukungan dari semua pihak.
Baca Juga: Neptu Weton Ganjar Pranowo Sama Dengan Jokowi, Apakah Nasibnya Juga Sama?
Megawati juga menugaskan putrinya, Puan Maharani, untuk membentuk tim untuk memenangkan Pilpres dan Pileg 2024.
Apa itu Word of Mouth?
Melansir skillacademy.com,wordof mouth adalah upaya suatu produk atau jasa oleh seorang konsumen kepada orang-orang terdekatnya.
Bentuknya dapat berupa testimoni atau rekomendasi. Pemasaran ini umumnya dilatarbelakangi kepuasan seseorang setelah menggunakan suatu produk barang atau jasa.
Kepuasan tersebut membuat seseorang secara sukarela memberitahukan pengalaman positifnya kepada teman, saudara, atau koleganya.
Baik secara langsung dalam obrolan sehari-hari, atau lewat media lain (pesan singkat, telepon, chat, email, hingga media sosial).
Word of mouth berlangsung secara informal dan mengandalkan interaksi sosial.
Konsumen cenderung lebih percaya pada rekomendasi seseorang yang kita kenal, daripada iklan di televisi atau internet.
Mengapa Word of Mouth Efektif untuk Pencapresan Ganjar?
Dengan mengumumkan pencapresan Ganjar sehari sebelum Lebaran, Megawati seolah-olah memberikan "kado" kepada para kader dan simpatisan PDIP yang sudah lama menantikan kepastian dari partainya.
Kado yang akan disebarkan oleh para kader dan simpatisan yang sebagian besar sedang berada di daerah asal masing-masing untuk merayakan momen Idul Fitri.
Penyebaran informasi terkait pencapresan Ganjar juga akanterjadi pada orang-orang yang bukan kader maupun simpatisan PDIP.
Perbincangan tentang pengumuman Megawati tersebut akan menjadi salah satu topik yang diharapkan akan banyak dibicarakan saat momen-momen "kumpul lebaran".
Selain itu, ada pula peluang besar terjadinya proses transfer informasi dari generasi yang "melek informasi" kepada anggota keluarga yang telah berusia "tua" melalui pengumuman tersebut.
Baik pro maupun kontra, yang jelas nama Ganjar diduga akan lebih banyak dibicarakan selama momen lebaran dibandingkan dengan bacapres-bacapres lainnya.
Bagaimana dengan Anda? Apakah termasuk menjadi agenword of mouth tentang pencapresan Ganjar saat momen Idul Fitri ini?
Baca Juga: Tok! Ganjar Pranowo Diumumkan Sebagai Calon Presiden PDI Perjuangan, Siap Teruskan Program Jokowi