Bantuan Langsung Tunai atau BLT Berfungsi untuk Apa? Ini Penjelasannya

Ade S

Penulis

Ilustrasi penyaluran BLT. Berikut ini penjelasan BLT, sejarahnya di Indonesia, dan keuntungan serta kelemahan dari program bantuan BLT berfungsi untuk masyarakat miskin.

Intisari-Online.com -Kemiskinan adalah salah satu masalah sosial yang dihadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program bantuan sosial, salah satunya adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Bantuan BLT berfungsi untuk membantu masyarakat miskin agar dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti pangan, kesehatan, dan pendidikan.

Namun, apa sebenarnya BLT itu? Bagaimana sejarahnya di Indonesia? Apa keuntungan dan kelemahan dari program ini?

Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan penjelasan yang lengkap dan jelas.

Apa itu Bantuan Langsung Tunai?

Bantuan Langsung Tunai (BLT) adalah program bantuan pemerintah berupa pemberian uang tunai atau beragam bantuan lainnya.

Ada yang bersyarat (conditional cash transfer), ada pula yang tak bersyarat (unconditional cash transfer) untuk masyarakat miskin.

Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat miskin untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti pangan, kesehatan, dan pendidikan.

Bagaimana Sejarah BLT di Indonesia?

BLT pertama kali dilaksanakan di Indonesia pada tahun 2005, sebagai respon terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dunia yang berdampak pada kenaikan harga bahan pokok.

Baca Juga: Tenang, BLT Dana Desa Tahun 2023 Masih Ada, Tapi Syaratnya Lebih Ketat

Pada saat itu, pemerintah memotong subsidi BBM dan mengalihkannya ke program BLT yang menyasar 15,5 juta keluarga miskin dengan besaran Rp100.000 per bulan selama tiga bulan.

Program BLT kemudian dilanjutkan pada tahun 2008 dan 2009 dengan besaran Rp100.000 per bulan selama sembilan bulan untuk 19 juta keluarga miskin.

Pada tahun 2013, program BLT berganti nama menjadi Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dengan besaran Rp150.000 per bulan selama empat bulan untuk 15,5 juta keluarga miskin.

Pada tahun 2020 dan 2021, di tengah pandemi Covid-19, pemerintah kembali menggulirkan program BLT dengan nama Bantuan Sosial Tunai (BST) dengan besaran Rp300.000 per bulan selama empat bulan untuk 10 juta keluarga miskin.

Program ini disalurkan melalui PT Pos Indonesia atau transfer ke rekening bank penerima.

Apa Keuntungan dan Kelemahan BLT?

Keuntungan dari program BLT adalah dapat memberikan bantuan langsung kepada masyarakat miskin yang membutuhkan, tanpa harus melalui birokrasi yang rumit dan berbelit-belit.

Program ini juga dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mengurangi kemiskinan.

Kelemahan dari program BLT adalah rentan terjadi penyalahgunaan, penyelewengan, dan korupsi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Program ini juga dapat menimbulkan ketergantungan dan mental mendapat-mendapat di kalangan penerima.

Selain itu, program ini tidak menyelesaikan akar masalah kemiskinan secara struktural dan berkelanjutan.

Baca Juga: BLT Langsung Cair Rp2,4 Juta, Ini Cara Melihat Kartu Prakerja yang Sudah Terdaftar

Kesimpulan

BLT adalah program bantuan pemerintah berupa uang tunai atau bantuan lainnya untuk masyarakat miskin.

Program ini telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 2005 hingga sekarang dengan berbagai nama dan besaran.

Program ini memiliki keuntungan dan kelemahan yang perlu diperhatikan dan dievaluasi secara berkala agar dapat memberikan dampak positif bagi penerima dan negara.

Baca Juga: Besarnya Tembus Rp1 Juta, Ini Cara Cek BLT Anak Sekolah, Kapan Cair?

Artikel Terkait