Find Us On Social Media :

Peristiwa Peretasan Di BSI Hingga Pencurian 15 Juta Data Nasabah, Apa Bahayanya Bagi Nasabah

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 14 Mei 2023 | 14:17 WIB

Kelompok ransomware LockBit 3.0 mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas erornya sistem di BSI, mereka juga mengaku telah mencuri 15 juta data.

"Kami sebagai pengelola keuangan nasabah sudah tentu memastikan kepada nasabah dan stakeholder bahwa data dan dana nasabah dalam kondisi baik dan aman di BSI," katanya.

BSI juga terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), pemegang saham, dan pihak lainnya.

“Terkait dugaan adanya serangan siber, pada dasarnya perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik,” tuturnya.

Herry juga memastikan bahwa BSI akan terus meningkatkan keamanan siber sesuai dengan ketentuan dari OJK.

“Kami menerapkan dan senantiasa meningkatkan cyber security yang sejalan dengan ketentuan regulator,” terangnya.

Uang nasabah

Lalu bagaimana nasib uang nasabah BSI?

Terkait hal itu, manajemen memastikan bahwa uang nasabah sejauh ini tetap aman.

Mereka juga mengimbau kepada seluruh nasaban tetap waspada dan berhati-hati asa segala modus penipun atau kejahatan digital yang mengatasnamanan BSI.

"Jangan pernah memberikan PIN, OTP maupun password kepada siapapun termasuk pegawai BSI. Untuk informasi lebih lanjut, nasabah dapat menghubungi BSI CALL 14040," pungkasnya.

Alfons menjelaskan perbedaan serangan siber dalam bentuk ransomware dengan hacker yang membobol akun nasabah.

Pada hakikatnya, cara kerja ransomware adalah mengunci akses sehingga operasional suatu perusahaan kacau balau.