Find Us On Social Media :

Misteri Pasukan Ghaib Mataram Islam Konon Membantu Menghancurkan Kerajaan Pajang

By Afif Khoirul M, Minggu, 14 Mei 2023 | 08:35 WIB

Ilustrasi - Pasukan Mataram Islam dibantu pasukan ghaib kalahkan Kerajaan Pajang.

Intisari-online.com - Pada abad ke-16, Pulau Jawa memiliki sebuah kerajaan bernama Mataram Islam.

Kerajaan ini didirikan oleh Panembahan Senopati, yang merupakan keturunan dari Ki Ageng Sela, seorang tokoh legendaris yang memiliki ilmu kebatinan tinggi.

Sebelum menjadi raja, Senopati adalah anak buah dari Sultan Hadiwijaya, penguasa Kerajaan Pajang.

Senopati memiliki cita-cita untuk melepaskan diri dari Pajang dan memperbesar wilayah Mataram.

Untuk itu, ia melakukan berbagai taktik politik dan militer, seperti membujuk para mantri pemajekan untuk mendukungnya, membangun benteng pertahanan, dan memberontak terhadap Sultan Hadiwijaya.

Pada tahun 1586, Senopati memimpin pasukannya untuk menyerbu Pajang.

Dalam perang ini, Senopati diduga mendapat dukungan dari pasukan ghaib yang terdiri dari makhluk-makhluk halus seperti jin, siluman, dan lelembut.

Pasukan ghaib ini diyakini berasal dari Ratu Pantai Selatan dan Gunung Merapi, yang dianggap sebagai penjaga dan pelindung Mataram.

Pasukan ghaib ini bisa menyamar sebagai manusia atau binatang dan mengacaukan musuh dengan cara-cara yang tidak biasa.

Pasukan ghaib ini memiliki peran penting dalam menghancurkan Pajang.

Mereka bisa menembus pertahanan musuh dengan mudah dan menimbulkan kepanikan di kalangan prajurit Pajang.

Baca Juga: Inilah Weton Titisan Panembahan Senopati, Apa Saja Ciri-ciri dan Keistimewaannya?

Mereka juga bisa mengganggu komunikasi dan koordinasi antara para pemimpin Pajang.

Mereka bahkan bisa membunuh atau melukai para ulama, kyai, dan dukun yang memiliki ilmu kebatinan dan kesaktian untuk melawan pasukan ghaib Mataram.

Berkat bantuan pasukan ghaib ini, Senopati berhasil mengalahkan Pajang dan merebut ibu kotanya di Surakarta.

Sultan Hadiwijaya terpaksa melarikan diri ke Demak dan meninggal di sana.

Dengan demikian, Mataram Islam menjadi kerajaan yang merdeka dan kuat di Pulau Jawa.

Senopati pun mendapat julukan sebagai "Raja Ghaib" karena kemampuannya berhubungan dengan dunia gaib.

Pasukan ghaib Mataram Islam merupakan salah satu mitos sejarah yang menarik untuk dikaji.

Mitos ini mencerminkan kepercayaan masyarakat Jawa pada zaman itu terhadap adanya dunia gaib yang bisa mempengaruhi dunia nyata.

Mitos ini juga menunjukkan bahwa perang antara Mataram dan Pajang tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga spiritual.

Setelah mengalahkan Pajang, Panembahan Senopati terus memperluas wilayah Mataram dengan menaklukan daerah-daerah di sekitarnya.

Ia berhasil menundukkan Demak, Kudus, Pati, Rembang, Tuban, Gresik, Surabaya, Madura, dan Blambangan.

Baca Juga: Berikut Ini 4 Faktor Penyebab Kemunduran Kerajaan Mataram Islam

Ia juga mengirim ekspedisi ke Bali dan Lombok untuk menyebarkan Islam.

Panembahan Senopati meninggal pada tahun 1601 dan digantikan oleh putranya yang bernama Mas Jolang atau Panembahan Seda Krapyak.

Ia melanjutkan kebijakan ayahnya untuk memperkuat Mataram dan menghadapi ancaman dari luar.

Ia menghadapi serangan dari Banten dan VOC yang ingin menguasai perdagangan rempah-rempah di Jawa.

Pada tahun 1613, Mas Jolang meninggal dan digantikan oleh putranya yang bernama Raden Mas Rangsang atau Sultan Agung Hanyakrakusuma.

Ia adalah raja terbesar dan terkenal dalam sejarah Mataram Islam.

Di bawah kekuasaannya, Mataram mencapai puncak kejayaan dan menjadi kerajaan terkuat di Nusantara.