Find Us On Social Media :

Picu Kematian Bos J&T, Ternyata Judi Online Lebih Mudah Bikin Kecanduan pada Orang dalam Kondisi Ini

By Ade S, Sabtu, 13 Mei 2023 | 17:41 WIB

Bagaimana seseorang bisa mengalami kecanduan judi online seperti yang diduga memicu aksi bunuh diri yang dilakukan oleh Bos J&T?

Intisari-Online.com - Pada Rabu (10/5/2023), seorang pria berinisial ALG (26) yang merupakan bos jasa ekspedisi J&T cabang Tambora, Jakarta Barat, ditemukan tewas gantung diri di lantai tiga kantornya.

Menurut keterangan keluarga dan saksi-saksi, ALG mengakhiri hidupnya karena terlilit utang piutang dan masalah keluarga akibat kalah judi online.

Kasus ini menunjukkan betapa berbahayanya kecanduan judi online yang bisa merusak kehidupan seseorang secara finansial, sosial dan psikologis.

Namun, apa sebenarnya yang membuat orang bisa kecanduan judi online? Dan bagaimana cara mengatasinya?

Temukan jawabannya melalui penjelasan berikut ini.

Penyebab Kecanduan Judi Online

Pada dasarnya, judi online memiliki sifat yang sama dalam menimbulkan kecanduan seperti halnya judi pada umumnya.

Melansir osmosis.org, kecanduan judi, juga dikenal sebagai compulsive gambling atau ludopathy, adalah gangguan adiktif yang merujuk pada dorongan kompulsif untuk berjudi.

Judi dapat merangsang sistem reward di otak seperti halnya obat-obatan atau alkohol, yang mengarah pada kecanduan.

Jika Anda memiliki masalah dengan compulsive gambling, Anda mungkin terus mengejar taruhan yang mengarah pada kerugian, menghabiskan tabungan dan menciptakan utang.

Baca Juga: Bisnis Judi Online Terbesar di Asia Ini Ternyata Dikendalikan Orang Kaya dari Indonesia 

Anda mungkin menyembunyikan perilaku Anda dan bahkan beralih ke pencurian atau penipuan untuk mendukung kecanduan Anda.

Faktor yang Meningkatkan Risiko Kecanduan Judi Online

Berikut ini penjelasan singkat mengenai masing-masing faktor risiko kecanduan judi yang telah saya sebutkan sebelumnya:

1. Gangguan kesehatan mental: Orang dengan gangguan judi sering memiliki masalah dengan penyalahgunaan zat, gangguan kepribadian, depresi, atau kecemasan.

2. Usia: Faktor usia juga dapat mempengaruhi risiko seseorang terhadap kecanduan judi.

3. Jenis kelamin: Jenis kelamin juga dapat mempengaruhi risiko seseorang terhadap kecanduan judi.

4. Pengaruh keluarga atau teman: Jika keluarga atau teman dekat seseorang sering berjudi, maka hal tersebut dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terlibat dalam perilaku tersebut.

5. Penggunaan obat-obatan tertentu: Penggunaan obat-obatan tertentu seperti obat antipsikotik dan dopamine agonist dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap kecanduan judi.

6. Ciri kepribadian tertentu: Memiliki ciri kepribadian tertentu seperti sangat kompetitif, gila kerja, impulsif, gelisah atau mudah bosan juga dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap kecanduan judi.

Gejala Kecanduan Judi Online

Melansir addictions.com, terdapat empat gejala utama dari kecanduan judi online adalah:

Baca Juga: Bukan Isapan Jempol, Diagram Konsorsium 303 Sambo Sengaja Dibocorkan? 

1) Preokupasi dengan perjudian hingga mengisi setiap pikiran saat terjaga

2) Ketidakmampuan untuk mengurangi perilaku perjudian setelah beberapa upaya telah dilakukan

3) Menempatkan area kehidupan yang penting (pekerjaan, persahabatan, hubungan yang signifikan) dalam risiko demi perjudian

4) Perubahan suasana hati, perubahan rasa kesejahteraan secara keseluruhan ketika tidak dapat terlibat dalam aktivitas perjudian.

Orang dengan kecanduan judi sering mencoba menyembunyikan kondisi mereka, tetapi kecanduan judi bisa sulit disembunyikan.

Bahkan jika Anda berjudi di rumah ketika tidak ada orang di sekitar, kecanduan Anda mungkin mulai menunjukkan dirinya di bidang lain dalam hidup Anda.

Dampak dari Kecanduan Judi Online

Jika tidak diobati, kecanduan judi dapat mempengaruhi situasi keuangan Anda, hubungan, dan aspek lain dari hidup Anda secara negatif.

Kebanyakan ahli dan klinisi sekarang menganggap kecanduan judi online sebagai gangguan biologis, kognitif, dan perilaku yang sah.

Selanjutnya, meskipun gangguan mental dapat menyebabkan masalah perjudian, perjudian berlebihan juga dapat menyebabkan masalah lain.

Masalah perjudian memiliki banyak penyebab potensial: genetika, pola pikir yang salah, gangguan kontrol impuls, kemiskinan, dan pengalaman pribadi, misalnya.

Baca Juga: Pantas Bisa Ikut Judi Online Sampai Rp560 Miliar, Rupanya Lukas Enembe Punya Tambang Emas di Papua 

Cara Mengobati Kecanduan Judi Online

Merujuk mayoclinic.org, kecanduan judin online dapat diobati. Berikut adalah beberapa jenis perawatan yang umum bagi mereka yang menderita kecanduan judi:

1. Terapi: Terapi dapat membantu seseorang dengan kecanduan judi untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang mendasari yang mungkin memicu perilaku berjudi.

2. Konseling: Konseling dapat membantu seseorang dengan kecanduan judi untuk mengatasi masalah emosional dan hubungan yang mungkin timbul akibat kecanduan.

3. Obat untuk depresi atau kecemasan atau masalah kesehatan mental lainnya: Obat-obatan tertentu dapat membantu mengurangi gejala depresi atau kecemasan yang mungkin memicu perilaku berjudi.

4. Terapi kognitif-perilaku: Terapi kognitif-perilaku (CBT) adalah bentuk terapi yang bertujuan untuk mengubah pola pikir dan perilaku yang tidak sehat. Dalam konteks kecanduan judi, CBT dapat membantu seseorang untuk mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku yang memicu perilaku berjudi.

5. Terapi perilaku: Terapi perilaku bertujuan untuk mengubah perilaku yang tidak sehat melalui penguatan positif dan negatif. Dalam konteks kecanduan judi, terapi perilaku dapat membantu seseorang untuk mengurangi frekuensi dan intensitas perilaku berjudi.

6. Kelompok dukungan: Kelompok dukungan seperti Gamblers Anonymous dapat memberikan dukungan emosional dan praktis bagi seseorang dengan kecanduan judi.

Perawatan untuk kecanduan judi mungkin melibatkan program rawat jalan, program rawat inap atau program perawatan residensial, tergantung pada kebutuhan dan sumber daya Anda.

Perawatan mandiri seperti program berbasis internet yang terstruktur dan kunjungan telepon dengan profesional kesehatan mental mungkin merupakan pilihan bagi beberapa orang.

Demikian penjelasan lengkap tentang kecanduan judi online. Sebuah kondisi yang diduga menjadi pemicu dari tindakan bunuh diri yang dilakukan oleh seorang bos J&T.

Baca Juga: Kepergok Setor Rp560 Miliar ke Situs Judi Online, Terungkap Kekayaan Lukas Enembe Ternyata 'Cuma Segini'