Ia dikenal sebagai salah satu tokoh yang memperjuangkan hak-hak minoritas dan kebebasan beragama di Indonesia.
Selain itu, AR Baswedan juga berbakat dalam bidang sastra. Ia menulis puisi, cerpen, novel, esai, dan biografi dengan tema-tema nasionalisme, kemanusiaan, dan keagamaan.
Beberapa karyanya yang terkenal adalah novel "Darah Muda" (1948), biografi "Soekarno: Penyambung Lidah Rakyat" (1959), dan puisi "Doa" (1964).
AR Baswedan meninggal dunia pada 16 Maret 1986 di Jakarta. Ia dimakamkan di TPU Tanah Kusir.
Atas jasa-jasanya yang besar bagi bangsa dan agama, ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada tahun 2018 oleh Presiden Joko Widodo. (*)
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI
Baca Juga: Sosok Pendiri Nahdlatul Ulama Hasyim Asy’ari, Pahlawan Nasional Sekaligus Kakek Gus Dur