Find Us On Social Media :

Mengingat Kembali Panama Papers yang Pernah Seret Nama Sandiaga Uno, Sarana Sembunyikan Harta?

By Ade S, Sabtu, 29 April 2023 | 16:19 WIB

Hitungan weton Jawa Sandiaga Uno, susah ditebak, berwibawa, pandai diplomasi, dan berkecukupan.

Dokumen ini juga menunjukkan betapa pentingnya peran media dan jurnalisme investigasi dalam mengungkap kebenaran dan mendorong perubahan.

Tanggapan Sandiaga Uno

Menurut "Panama Papers", PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, perusahaan yang dipimpin Sandiaga Salahuddin Uno sebelum masuk ke dunia politik, memiliki beberapa perusahaan offshore.

Sandiaga mengakui hal ini dan menegaskan bahwa tidak ada pelanggaran hukum dalam proses investasi yang melibatkan firma hukum luar negeri.

"Selama saya menjadi pemimpin, kewajiban pajak selalu terpenuhi," ucapnya di Jakarta, Rabu (6/4/2016), seperti dilansir dari kompas.com.

Alasan Saratoga mendirikan perusahaan offshore, kata Sandi, adalah karena iklim investasi di Indonesia kurang mendukung dibandingkan dengan negara-negara yang dianggap sebagai tax haven.

Ia menambahkan bahwa menggunakan jasa Mossack Fonseca memberikan beberapa keuntungan seperti perizinan yang cepat dan kepastian hukum di negara tempat perusahaan didaftarkan.

"Tujuannya (mendirikan perusahaan offshore) adalah untuk menciptakan lapangan kerja dan berinvestasi di Indonesia. Kenapa Indonesia tidak membuat kawasan ekonomi khusus agar investor tidak ragu dengan kepastian hukum," katanya.

Sandi tidak menyebutkan secara rinci nama-nama perusahaan offshore milik Saratoga, tetapi sedang meminta data dari Corporate Secretary Saratoga.

"Saya belum melihat lagi (nama perusahaan), sedang minta bantuan teman di bidang hukum untuk memeriksanya," katanya.

Sandiaga Uno termasuk salah satu orang yang namanya tercantum dalam "Panama Papers" sebagai direktur dan pemegang saham dari Goldwater Company Limited, Attica Finance Ltd, Pinfefields Holdings Limited, Velodrome Worldwide, Sun Global Energy Inc, Finewest Capital Ventures Ltd, Alberta Capital Partners Ltd, Mac-Pacific Capital Inc, Netpoint Investments Ltd, dan Fleur Enterprises Ltd.

Perusahaan-perusahaan tersebut berdomisili di British Virgin Island dan Seychelles serta terdaftar sebagai klien Mossack Fonseca antara 1 Juli 2002 sampai 28 Mei 2009.

Baca Juga: Gowes Jakarta-Bali untuk Indonesia Tetap Semangat: Pantura Memang Panas