Find Us On Social Media :

Bak Punya Seribu Wajah, Inilah Sosok Ferdinand Waldo Demara, Penipu yang Menginspirasi Film 'The Great Impostor'

By Ade S, Sabtu, 29 April 2023 | 11:21 WIB

Sosok Ferdinand Waldo Demara, penipu yang menginspirasi Film 'The Great Impostor'

Intisari-Online.com - Ferdinand Waldo Demara lahir pada 21 Desember 1921 di Lawrence, Massachusetts, Amerika Serikat.

Sosok yang menginspirasi film 'The Great Impostor' ini terkenal karena mengaku sebagai berbagai orang dengan profesi yang berbeda-beda.

Dokter bedah angkatan laut, insinyur sipil, wakil sheriff, wakil kepala penjara, dokter psikologi terapan, petugas rumah sakit, pengacara, ahli perawatan anak, biarawan Benediktin, biarawan Trapis, editor, peneliti kanker, dan guru adalah beberapa contoh dari penyamarannya.

Ia bahkan pernah menjadi bintang film dalam film "The Hypnotic Eye".

Demara memiliki ingatan fotografis dan dikabarkan memiliki IQ yang luar biasa.

Ia mampu menghafal teknik-teknik yang diperlukan dari buku-buku dan bekerja dengan dua aturan utama: Beban bukti ada pada penuduh dan Bila dalam bahaya, serang.

“Kelicikan, murni kelicikan” adalah gambaran yang ia berikan tentang motivasinya sendiri.

Kehidupan awal dan dewasa

Demara kabur dari rumah pada usia 16 tahun untuk bergabung dengan biarawan Trapis di Rhode Island.

Setelah dua tahun, ia diberitahu bahwa ia tidak cocok menjadi biarawan Trapis dan dikirim ke rumah anak-anak milik Saudara-saudara Kasih Karunia di dekat Montreal, Kanada.

Baca Juga: Tak Hanya Karena Uang, Mahkota Kerajaan Jadi Incaran, Bahkan Jual Menara Eiffel, Inilah Kisah 5 Penipu Paling Terkenal Sepanjang Sejarah 

Ia kemudian dipindahkan ke rumah anak-anak lain milik Saudara-saudara Kasih Karunia di West Newbury, Massachusetts, di mana ia mengajar kelas empat.

Setelah kabur dari Saudara-saudara Kasih Karunia setelah bertengkar dengan atasannya, ia bergabung dengan Angkatan Darat Amerika Serikat pada tahun 1941.

Penyamaran

Pada tahun berikutnya, Demara mulai hidup baru dengan meminjam nama Anthony Ignolia, seorang teman tentaranya, dan melarikan diri dari dinas militer.

Ia bergabung dengan Biara Bunda Maria dari Gethsemani, sebuah biara Trapis di Kentucky dengan identitas palsunya.

Namun, ia bertemu dengan kenalan dari biara Trapis pertamanya, dan ia pun pergi sebelum identitas aslinya terbongkar.

Ia kemudian pindah ke Biara New Melleray di dekat Dubuque, Iowa, sebelum akhirnya kembali ke rumah.

Demara terus berganti-ganti identitas dan profesi sepanjang hidupnya.

Salah satu penyamarannya yang paling terkenal adalah ketika ia menjadi dokter bedah angkatan laut Kanada dengan nama Joseph Cyr pada tahun 1951.

Ia berhasil menyelamatkan 13 tentara yang terluka dalam Pertempuran Gapyeong di Korea dengan bantuan buku panduan bedah.

Namun, publisitas yang ia dapatkan membuatnya tertangkap basah oleh keluarga asli Joseph Cyr yang melaporkannya kepada pihak berwenang.

Baca Juga: Seenaknya 'Keplak' Kepala Penjahat Perang Nomor 1 Jepang, Inilah Shūmei Ōkawa, Sosok Nasionalis yang Terjemahkan Al Quran 

Demara juga pernah mendirikan LaMennais College di Alfred Maine pada tahun 1951 dengan nama Robert Linton French.

Kolese ini kemudian menjadi Walsh University di Canton Ohio pada tahun 1959.

Demara menjadi subjek buku "The Great Impostor" karya Robert Crichton yang diterbitkan pada tahun 1959.

Buku ini kemudian diadaptasi menjadi film dengan judul yang sama pada tahun 1961 dengan Tony Curtis sebagai pemeran utama Demara.

Akhir hidup

Demara akhirnya menjadi seorang kapelan rumah sakit dengan nama aslinya di Chapman General Hospital di Orange, California.

Ia tinggal di rumah sakit itu dan meninggal di sana karena serangan jantung pada 7 Juni 1982.

Demikianlah kisah dari sosok Ferdinand Waldo Demara, seorang penipu yang mengagumkan banyak orang dengan kemampuan dan keberaniannya hingga akhirnya kisahnya diabadikan dalam bentuk buku dan film berjudul "The Great Impostor".

Baca Juga: Sosok Prabu Siliwangi Raja Sunda yang Konon Memiliki Kesaktian Mistis dan Macan Putih sebagai Penjaganya