Dianggap Sosok Yang Reformasi SDM Polri, Pria Ini Pernah Tangani Kasus Pembunuhan Aktivs HAM Munir Thalib

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Komjen Pol Arief Sulistyanto dianggap berperan mereformasi SDM Polri. Pernah menangani kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Thalib.

Komjen Pol Arief Sulistyanto dianggap berperan mereformasi SDM Polri. Pernah menangani kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Thalib.

Intisari-Online.com -Komjen Pol Purn Arief Sukistyanto menjadi salah satu polisi berprestasi.

Aktivis pembela HAM Haris Azhar, yang biasanya dikenal keras terhadap institusi kepolisian, bahkan sampai mengutarakan pujian.

Kepada Harian Jawa Pos pada 2018 lalu, Haris menilai bahwa reformasi SDM di tubuh Polri sudah terasa sejak dipegang oleh Arief.

Komjen Pol Arief Sulistyanto adalah seorang purnawirawan Polri yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri.

Dia pensiun pada 24 Maret 2023 setelah berdinas selama 36 tahun di kepolisian.

Arief lahir di Nganjuk, Jawa Timur, pada 24 Maret 1965.

Dia lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1987 dan berpengalaman dalam bidang reserse.

Dia pernah menangani kasus besar yang menyita perhatian publik, seperti pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib pada tahun 200412

Selama kariernya, Arief pernah menjabat sejumlah jabatan strategis, di antaranya:

- Kapolsek Kota Bekasi dan Kapolsek Metro Pasar Minggu

- Kapolres Indragiri Hilir Polda Riau

- Kapolda Kalimantan Barat

- Asisten Sumber Daya Manusia (SDM) Kapolri

- Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri

- Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri

- Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri 12345

Arief juga memiliki pendidikan tinggi di bidang ilmu kepolisian dan ilmu hukum.

Dia meraih gelar magister dari Universitas Indonesia dan gelar doktor dari Universitas Pelita Harapan Jakarta.

Arief dikenal sebagai sosok yang profesional, tegas, dan berintegritas.

Dia pernah menjebloskan dua perwira polisi yang terlibat kasus pidana ke penjara saat menjabat sebagai Kapolda Kalbar.

Dia juga pernah menjadi kandidat calon Kapolri pada tahun 2019.

Saat diamanahi mememagang urusan SDM di tubuh Polri, Arief disebut mempu memberantaspraktik-praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN).

Dia juga dianggap transparan dalam rekrutmen anggota di tubuh Korps Bhayangkara itu.

Bagaimanapun juga, rekrutmen yang transparan akan menciptakan lingkungan yang berkualitas dan berintegritas.

Arief mengurusi SDM Polri selama setahun saja, dari 2017-2018.

Setelah itu diadipercaya sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Dia memimpin Bareskrim selama Agustus 2018-Januari 2019.

Jabatan Kabareskrim hanya diemban Arief selama 5 bulan lantaran pada Januari 2019 dia ditunjuk sebagai Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri.

Arief mengemban tugas tersebut hingga Februari 2021 sebelum kemudian ditugaskan menjadi Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri menggantikan Komjen Agus Andrianto yang saat itu ditunjuk sebagai Kabareskrim.

Awal tahun 2021 lalu, nama Arief sempat masuk dalam bursa calon Kapolri.

Ia menjadi satu dari lima calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis yang namanya diusulkan oleh Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ke Presiden Joko Widodo.

Namun demikian, presiden akhirnya menunjuk Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri.

Sementara, Arief tetap menjalankan tugasnya sebagai Kabaharkam Polri.

Artikel Terkait