Find Us On Social Media :

Kisah Ratu Kulon dan Ratu Wetan, Dua Permaisuri Sultan Agung dari Mataram Islam yang Berbeda Nasib dan Keturunan.

By Afif Khoirul M, Jumat, 28 April 2023 | 15:10 WIB

Ratu Kulon dan Ratu Wetan permaisuri dari kerajaan Mataram Islam.

Intisari-online.com - Sultan Agung Hanyokrokusumo adalah raja ketiga dari Kesultanan Mataram.

Merupakan kerajaan Islam terbesar di Pulau Jawa yang berdiri pada abad ke-16 hingga ke-18.

Ia memerintah dari tahun 1613 hingga 1645 dan berhasil menguasai hampir seluruh wilayah Jawa, Madura, dan sebagian Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.

Ia juga dikenal sebagai raja yang berani melawan penjajahan VOC di Batavia, meskipun dua kali gagal.

Di balik kejayaan dan keberaniannya, Sultan Agung juga memiliki kisah menarik tentang dua permaisuri utamanya yang disebut Ratu Kulon dan Ratu Wetan.

Kedua permaisuri ini memiliki peran penting dalam kehidupan dan pemerintahan Sultan Agung, namun juga memiliki nasib yang berbeda setelah kematian sang sultan.

Ratu Kulon adalah putri dari Sultan Cirebon, yaitu Pangeran Ratu atau Panembahan Girilaya.

Ia dinikahi oleh Sultan Agung pada tahun 1614 sebagai bagian dari perjanjian damai antara Mataram dan Cirebon.

Perkawinan ini juga bertujuan untuk memperkuat hubungan antara kedua kerajaan Islam di Jawa.

Ratu Kulon melahirkan seorang putra bernama Pangeran Alit pada tahun 1615.

Pangeran Alit adalah putra mahkota yang diharapkan akan meneruskan tahta Sultan Agung.

Baca Juga: Atas Perintah Penguasa Mataram Islam Amangkurat III, Pangeran Puger Harus Hukum Mati Putrinya Sendiri