Lapangan lumpur ini memiliki panjang sekitar 100 meter dan lebar sekitar 20 meter.
Peserta ski lot menggunakan papan kayu yang berukuran sekitar 30 cm x 100 cm sebagai alat untuk berselancar di atas lumpur.
Peserta ski lot terbagi menjadi dua kategori, yaitu dewasa dan anak-anak.
Untuk kategori dewasa, peserta harus menempuh jarak 100 meter bolak-balik dengan cara berseluncur sambil menangkap kepiting, ikan lele, atau belut yang diletakkan di tengah lapangan.
Untuk kategori anak-anak, peserta hanya menempuh jarak 50 meter bolak-balik dengan cara berseluncur sambil menangkap permen atau uang logam yang diletakkan di tengah lapangan.
Peserta ski lot harus berdiri dengan satu kaki di atas papan kayu, sementara kaki lainnya digunakan untuk mendorong diri ke depan.
Peserta ski lot juga harus menghindari rintangan berupa tali atau bendera yang dipasang di sepanjang lapangan.
Peserta ski lot yang berhasil mencapai garis finish terlebih dahulu dan membawa hasil tangkapan terbanyak adalah pemenangnya.
Ski lot adalah tradisi yang unik karena menggabungkan unsur olahraga, kesenian, dan budaya.
Ski lot tidak hanya menguji kecepatan dan kelincahan peserta, tetapi juga menampilkan keceriaan dan kebersamaan masyarakat Desa Pantai Lekok.
Ski lot juga memiliki makna simbolis, yaitu sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat Tuhan yang melimpah dan sebagai ajang silaturahmi antara sesama warga desa maupun pengunjung.
Ski lot juga menjadi salah satu daya tarik wisata di Kabupaten Pasuruan yang menawarkan pengalaman berbeda bagi para wisatawan.
Jadi, apa tradisi di tempatmu saat Lebarat Ketupat?