Penulis
Intisari-Online.com -Pada tahun 1966, Indonesia mengalami krisis ekonomi yang parah akibat kegagalan pemerintahan Orde Lama di bawah Presiden Soekarno. Inflasi mencapai 650 persen, hutang luar negeri menumpuk, dan produksi menurun.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, pemerintahan Orde Baru di bawah Presiden Soeharto mengambil langkah-langkah stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi, serta merencanakan pembangunan jangka panjang yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia.
Artikel ini akan membahas program-program unggulan yang menjadi andalan pemerintah Orde Baru dalam mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan ekonominya.
Program apa saja yang menjadi unggulan pembangunan ekonomi pemerintah masa Orde Baru?
Pemerintah Orde Baru melaksanakan berbagai program ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, mengurangi kemiskinan, menciptakan stabilitas makroekonomi, dan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.
Beberapa program unggulan yang dilakukan antara lain adalah:
- Pelunasan hutang luar negeri
Pemerintah Orde Baru berkomitmen untuk membayar hutang-hutang yang ditinggalkan oleh pemerintahan sebelumnya kepada negara-negara kreditur, terutama Belanda dan Inggris.
- Undang-Undang Penanaman Modal Asing (UU PMA) dan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri (UU PMDN)
Pemerintah Orde Baru mendorong masuknya investasi asing dan dalam negeri ke Indonesia dengan memberikan berbagai insentif dan kemudahan bagi para investor. UU PMA dan UU PMDN diberlakukan pada tahun 1967 dan 1968, bertujuan untuk meningkatkan modal, teknologi, dan lapangan kerja di Indonesia.
- Inter Governmental Group on Indonesia (IGGI) dan Consultative Group on Indonesia (CGI)
Pemerintah Orde Baru berhasil membentuk kerjasama dengan sekelompok negara-negara donor dan lembaga-lembaga bantuan internasional yang bersedia memberikan dukungan finansial dan teknis bagi program-program pembangunan Indonesia.
- Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita)
Pemerintah Orde Baru menyusun rencana pembangunan jangka panjang selama 25 tahun (1969-1994), yang dibagi menjadi lima tahap Repelita. Setiap Repelita berlangsung selama lima tahun dan memiliki prioritas-prioritas pembangunan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bangsa.
Faktor apa yang menjadi penyebab keberhasilan kebijakan ekonomi pada masa Orde Baru?
Kebijakan ekonomi pada masa Orde Baru dapat dikatakan berhasil dalam mencapai tujuan-tujuan pembangunan yang telah ditetapkan. Beberapa faktor yang menjadi penyebab keberhasilan kebijakan ekonomi pada masa Orde Baru antara lain adalah:
- Adanya dukungan politik yang kuat dari Presiden Soeharto dan partai-partai pendukungnya, yang memberikan kestabilan dan kepastian bagi pelaksanaan program-program pembangunan.
- Adanya kerjasama yang baik antara pemerintah dan swasta, baik dalam negeri maupun luar negeri, dalam mengelola sumber daya ekonomi.
- Adanya bantuan dan pinjaman dari negara-negara donor dan lembaga-lembaga keuangan internasional, seperti IGGI dan CGI, yang membantu membiayai berbagai proyek pembangunan di Indonesia.
- Adanya perbaikan dalam bidang pertanian, terutama melalui program Revolusi Hijau, yang berhasil meningkatkan produksi padi dan menjadikan Indonesia swasembada beras pada tahun 1984.
- Adanya pengembangan dalam bidang industri, terutama industri padat karya yang berorientasi ekspor, seperti tekstil, sepatu, elektronik, dan furnitur.
- Adanya pengendalian inflasi dan harga sembilan bahan pokok (sembako), yang merupakan indikator penting bagi kesejahteraan rakyat.
Mengapa ekonomi Orde Baru mengalami kemunduran pada akhir periode?
Meskipun berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi selama beberapa dekade, ekonomi Orde Baru tidak dapat bertahan lama karena menghadapi berbagai masalah dan tantangan pada akhir periode pemerintahannya.
Beberapa faktor yang menyebabkan kemunduran ekonomi Orde Baru antara lain adalah:
- Adanya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang merajalela di berbagai sektor pemerintahan dan bisnis. Praktik-praktik KKN ini menyebabkan ketimpangan sosial dan ekonomi yang semakin lebar antara kelompok-kelompok elit dengan rakyat biasa.
- Adanya ketergantungan yang berlebihan terhadap modal asing, baik dalam bentuk investasi langsung maupun portofolio. Modal asing memang memberikan manfaat bagi ekonomi Indonesia, namun juga membawa risiko jika terjadi gejolak atau krisis di pasar global.
- Adanya krisis moneter dan keuangan yang melanda Asia Tenggara pada tahun 1997-1998, yang berawal dari devaluasi baht Thailand pada Juli 1997. Krisis ini menyebar ke negara-negara tetangga, termasuk Indonesia, yang mengalami tekanan besar terhadap nilai tukar rupiah.
- Adanya dampak sosial dan politik dari krisis ekonomi, yang menyebabkan meningkatnya kemiskinan, pengangguran, inflasi, dan ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah.
Demikianlah artikel yang membahas tentang program apa saja yang menjadi unggulan pembangunan ekonomi pemerintah masa Orde Baru. Semoga menambah wawasan Anda.
Baca Juga: Mengapa Terdapat Bias Sejarah? Simak Selengkapnya Berikut Ini!