Find Us On Social Media :

Amangkurat V, Raja Mataram Islam Yang Diangkat Para Pemberontak Dan Laskar Tionghoa

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 20 April 2023 | 13:17 WIB

Geger Pecinan memunculkan raja Mataram Islam baru bergelar sunan Kuning atau Amangkurat V. Nama aslinya Raden Mas Garendi.

Mereka kemudian memilih Raden Mas Garendi sebagai calon raja mereka karena ia adalah cucu dari Amangkurat III dan anak angkat dari Tan He Tik.

Pada tahun 1742, Raden Mas Garendi secara resmi diangkat sebagai susuhunan Mataram dengan gelar Amangkurat V di Pati oleh para pemberontak dan laskar Tionghoa.

Ia juga dikenal dengan julukan Sunan Kuning karena memimpin pasukan yang berasal dari etnis

Setelah diangkat sebagai raja Mataram, Amangkurat V bersama dengan para pemberontak dan laskar Tionghoa bergerak menuju Kartasura untuk merebut ibu kota dari tangan Pakubuwana II dan VOC.

Mereka berhasil mengepung dan menyerbu istana pada bulan Juli 1742 dan mengusir Pakubuwana II ke Ponorogo.

Amangkurat V kemudian memasuki istana Kartasura dan menduduki singgasana Mataram.

Ia juga mengambil alih segala harta benda dan perabotan istana yang ditinggalkan oleh Pakubuwana II.

Ia bahkan mengambil pusaka kerajaan seperti keris Kyai Ageng Plered dan Kyai Ageng Sengkelat.

Namun, Amangkurat V tidak bisa menikmati kemenangannya dengan tenang.

Ia harus menghadapi serangan balik dari VOC dan Pakubuwana II yang dibantu oleh beberapa pangeran Mataram lainnya seperti Pangeran Mangkubumi (calon Hamengkubuwono I) dan Pangeran Sambernyawa (calon Mangkunegara I).

Perang antara Amangkurat V dan VOC berlangsung sengit dan berdarah-darah.

Banyak korban jiwa yang berjatuhan dari kedua belah pihak.