Find Us On Social Media :

Mengungkap Buku Max Havelaar, Novel Satir Eduard Douwes Dekker yang Mengguncang Penjajahan Belanda

By Afif Khoirul M, Jumat, 14 April 2023 | 16:15 WIB

Ilustrasi - Eduard Douwes Dekker, atau Multatuli penulis buku Max Havelaar

Intisari-online.com - Salah satu karangan yang memperngaruhi kemerdekaan Indonesia adalah novel yang ditulis oleh Eduar Douwes Dekker.

Orang Belanda yang menulis novel mengisahkan tentang kekejaman Belanda di Nusantara.

Novel yang ditulis oleh Douwes Dekker tersebut berjudul Max Havelaar,

Max Havelaar adalah novel karya Multatuli (nama pena dari Eduard Douwes Dekker), yang terbit pada tahun 1860.

Novel ini merupakan kritik tajam terhadap kebijakan kolonial Belanda di Hindia Belanda (sekarang Indonesia), khususnya sistem tanam paksa yang mengeksploitasi rakyat pribumi.

Novel ini juga mengungkapkan pengalaman pribadi penulis sebagai seorang pegawai pemerintah yang berusaha membela kepentingan rakyat, tetapi dihalang-halangi oleh birokrasi dan korupsi.

Novel ini memiliki struktur bingkai, yaitu cerita dalam cerita.

Cerita utama adalah tentang seorang makelar kopi di Amsterdam bernama Batavus Droogstoppel, yang mendapatkan sebuah naskah dari seorang pengemis yang dulu pernah bekerja di Hindia Belanda.

Naskah itu berisi kisah hidup Max Havelaar, seorang asisten residen di Lebak, yang berkonflik dengan bupati setempat karena menolak mengikuti praktik pemerasan terhadap rakyat.

Max Havelaar juga menceritakan tentang cinta segitiganya dengan istrinya Tine dan sahabatnya Verbrugge.

Serta di dalamnya ada kisah tentang seorang pangeran Jawa bernama Saidjah, yang menjadi korban ketidakadilan kolonial.

Baca Juga: Jenderal Sudirman Pemersatu Laskar Rakyat, Tak Heran Digelari Panglima Besar