Intisari-Online.com -Baru-baru ini, penulis novel Fissilmi Hamida viral di media sosial dan menerima banyak hujatan setelah Sarah Amelia yang mengaku sebagai penggemarnya murka usai mendapat perlakuan buruk dari idolanya tersebut.
Awalnya, pemilik akun Facebook Sarah Mel dalam grup Komunitas Bisa Menulis pada (7/12/2021), "Fissilmi Hamida 'Membunuh' Suami Saya."
Akun tersebut mengaku sebagai Sarah Amelia yang Facebooknya pernah direport oleh Fissilmi Hamida dan penggemarnya.
Sarah lantas mengatakan akibat akun Facebooknya lenyap, ia jadi tak bisa mencari nafkah di media sosial.
"Ulahmu membuat saya harus mengembalikan uang konsumen, akun bank saya diblokir karena beberapa konsumen melaporkan saya sebagai penipu," ungkapnya.
Ia bahkan mengaku kehilangan suaminya yang meninggal dunia setelah jatuh dari lantai 2 rumah yang dibangun.
"Ulahmu wahai Fissilmi Hamida, membuat saya kehilangn suami dan tiga anak saya kehilangan ayah. 3 Agustus 2020 suami saya meninggal setelah tiga hari muntah darah dan saya ga bisa bawa ke RS karena uang rontgen terpaksa harus saya bayarkan ke konsumen," ujar Sarah Amelia.
Bahkan, Sarah mengaku trauma bermedia sosial dan selalu menyalahkan dirinya sendiri.
Ia pun sampai mengutuk Fissilmi Hamida atas kelakuannya yang arogan hingga merugikan dirinya.
"DEMI ALLAH, sampai matipun saya ga akan memaafkan kamu. DEMI ALLAH. Meski kamu bersujud saya ga akan memaafkan kamu," ucapnya kemudian.
Tak lama setelahnya Sarah meminta maaf lantaran tulisannya dianggap terlalu kasar.
Ia lantas mengungkap kronologi kejadian saat dirinya dihina oleh akun Fissilmi Hamida.
Bermula dari Sarah yang menuliskan beberapa kalimat yang ia suka dari novel Fissilmi di wall FB dengan menyertakan sumber.
Namun, wanita yang akrab disapa Mimi itu justru memakinya via inbox FB 3 hari setelah postingan tersebut.
"HEHE MALING PENCURI KALAU GA BISA BERKARYA JANGAN NGERUGIIN ORANG. SAMPAH SAMPAH KAYAK KAMU INI YANG HARUS DIMATIIN AKUNNYA" tulis Fissilmi seperti yang diungkapkan Sarah.
Hal itulah yang menjadi permulaan sakit hati Sarah pada sang idola.
Berbeda dengan Fissilmi Hamida yang dituduh jadi 'pembunuh', penulis novel detektif yang terkenal berikut justru benar-benarseorang pembunuh berdarah dingin.
Dia adalah penulis novel detektif dan cerita-cerita kriminal asal China, Liu Yongbiao.
Dia kemudian ditahan polisi setelah kejahatan yang dilakukannya lebih dari dua puluh tahun silam, akhirnya terungkap.
Liu terkenal dengan novel berjudul The Guilty Secret yang berencana dilanjutkannya di seri baru.
Liu disebut berencana memberi judul karya berikutnya dengan The Beautiful Writer who Killed.
Menurut The Guardian, pada saat polisi mendatangi kediaman Liu, dia menyerahkan diri tanpa melakukan perlawanan.
"Selama ini saya sudah lama menunggu kalian," kata Liu sebagaimana diberitakan laman web China, Sixth Tone.
Liu dilaporkan mengakui kejahatan yang pernah dilakukannya sekitar 22 tahun silam dan menjadi tersangka pembunuhan di sebuah penginapan.
Saat itu, dilaporkan ada tiga pria termasuk Liu yang menerobos masuk ke penginapan di sebelah timur kota Huzhou dan merampok seorang tamu, dan si korban kemudian ditemukan tewas.
Mereka juga memburu dan membunuh tiga orang yang mencoba kabur dari penginapan termasuk seorang anak berusia 13 tahun.
Pada saat itu, polisi yang kesulitan mencari jejak pembunuh menilai bahwa pembunuhan itu dilakukan oleh pembunuh berdarah dingin.
Polisi tak menjelaskan rinci hingga bisa menemukan kesimpulan bahwa Liu adalah salah satu pembunuh tersebut.
Namun, teknologi identifikasi DNA disebut berperan penting dalam memecahkan kasus lama ini sebagaimana dikutip dari laman China Daily.
Saat penangkapannya, Liu mengatakan, "Sekarang saya bisa tenang karena bebas dari tekanan mental selama 20 tahun ini."