Find Us On Social Media :

Jenderal Sudirman Pemersatu Laskar Rakyat, Tak Heran Digelari Panglima Besar

By Moh. Habib Asyhad, Jumat, 14 April 2023 | 08:17 WIB

Panglima Besar Jenderal Sudirman dianggap sebagai sosok yang berhasil menyatukan laskar-laskar rakyat saat perang melawan Belanda.

Panglima Besar Jenderal Sudirman dianggap sebagai sosok yang berhasil menyatukan laskar-laskar rakyat saat perang melawan Belanda.

Intisari-Online.com - Atas jasa-jasanya, tak heran jika Jenderal Sudirman digelari dengan Jenderal Besar.

Pria kelahiran Purbalingga itu disebut-sebut sebagai panglima TNI pertama yang berhasil menyatukan berbagai laskar rakyat yang berjuang di berbagai daerah di Indonesia.

Laskar rakyat merupakan kelompok-kelompok pejuang yang terbentuk secara spontan dan lokal untuk melawan penjajah.

Laskar rakyat memiliki keunggulan dalam hal keterampilan berperang di medan yang sulit dan mengenal kondisi setempat.

Namun, laskar rakyat juga memiliki kelemahan dalam hal persenjataan, organisasi, dan komando.

Jenderal Sudirman menyadari bahwa untuk menghadapi Belanda yang lebih kuat dan terlatih, Indonesia membutuhkan tentara yang bersatu dan terorganisir.

Dia pun berusaha untuk mengintegrasikan laskar rakyat ke dalam TNI dengan cara memberikan bimbingan, pelatihan, dan perlengkapan.

Dia juga menghormati keberagaman dan kemandirian laskar rakyat dengan memberikan ruang bagi mereka untuk berinisiatif dan berkreasi sesuai dengan situasi dan kondisi mereka.

Salah satu contoh keberhasilan Jenderal Sudirman dalam mempersatukan laskar rakyat adalah saat ia memimpin perang gerilya melawan Belanda pada 1948-1949.

Ketika itu Jenderal Sudirman sakit keras, paru-parunya tak berfungsi dengan normal.

Meski begitu, dengan ditandu Jenderal Sudirman tetap berkeliling Jawa untuk mengkoordinasikan perlawanan rakyat.

Dia juga berhasil menggabungkan berbagai gaya perang gerilya dari laskar rakyat seperti Hizbullah, Sabilillah, Barisan Banteng, Barisan Pelopor, dan lain-lain.

Dengan semangat juang dan kepemimpinan Jenderal Sudirman, laskar rakyat berhasil menimbulkan kerugian besar bagi Belanda dan menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia tidak akan menyerah dalam mempertahankan kemerdekaannya.

Jenderal Sudirman pun diakui sebagai pemersatu laskar rakyat yang menjadi cikal bakal TNI modern.

Selain itu, Jenderal Sudirman juga menjadi inspirasi dan teladan bagi generasi penerus bangsa.

Dia dikenal sebagai sosok yang berani, jujur, disiplin, rendah hati, dan berbakti kepada Tuhan dan tanah air.

Dia juga memiliki semboyan "Sudirman tidak pernah mati" yang menunjukkan bahwa jiwa patriotisme dan nasionalisme nya tetap hidup dalam diri setiap anak bangsa.

Jenderal Sudirman wafat pada tanggal 29 Januari 1950 di Magelang, Jawa Tengah.

Dia dimakamkan dengan upacara militer yang dihadiri oleh Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.

Jenderal Sudirman dianugerahi gelar Pahlawan Proklamasi dan Pahlawan Kemerdekaan oleh pemerintah Indonesia, namanya diabadikan dalam berbagai nama jalan, monumen, tugu, gedung, dan lain-lain.