Find Us On Social Media :

Apa Persamaan Dan Perbedaan Historiografi Tradisional, Kolonial, Dan Modern Dalam Penulisan Sejarah Indonesia?

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 6 April 2023 | 13:37 WIB

The History of Java merupakah contoh karya historigrafi kolonial. Pendekatannya tentu berbeda dengan buku Pemberontakan Petani Banten yang bercorak Indonesiasentris.

The History of Java merupakah contoh karya historigrafi kolonial. Pendekatannya tentu berbeda dengan buku Pemberontakan Petani Banten yang bercorak Indonesiasentris.

Intisari-Online.com - Dalam khasanah historigrafi Indonesia atau penulisan sejarah Indonesia, setidaknya ada tiga model.

Ketiganya adalah historiografi tradisional, historiagrafi kolonial, dan historiografi modern yang bercorak Indonesiasentris.

Apa itu historiografi?

Historiografi, mengutip Kuntowijoyo dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah, adalah langkah keempat dari metode penelitian sejarah.

Urutannya: heuristik alias pengumpulan sumber, kritik dan verifikasi, intepretasi, dan historiografi.

Apa saja tiga model historiografi di Indonesia?

1. Historiografi tradisional yang bercorak istanasentris

Tulisan sejarah model ini biasanya berpusat pada kehidupan raja-raja, bangsawan, di mana penulisnya adalah seorang pujangga kerajaan.

Selain bercorak istanasentris, historiografi tradisional biasanya banyak memasukkan unsur-unsur mitos.

Beberapa contoh karya historiografi tradisional: Babad Tanah Jawa, Serat Pararaton, dll.

2. Historiografi kolonial

Ini adalah model penulisan sejarah Indonesia yang muncul di zaman penjajahan Belanda, coraknya Belandasentris atau Eropasentris.

Kebanyakan penulisnya adalah sarjana-sarjana Eropa yang cenderung menggunakan kaca mata Eropa.

Beberapa contoh karya historiografi kolonial yang bisa kita akses sampai sekarang adalah The History of Jawa karya Thomas Raffles dan Geschiedenis van Nederlandsch Indie karya F.W. Stapel.

3. Historiografi modern bercorak Indonesiasentris

Penulisan sejarah model ini dipelopori salah satunya oleh sejarawan Sartono Kartodirjo lewat karyanya Pemberontakan Petani Banten 1888.

Historiografi yang Indonesiasentris mencoba menempatkan rakyat Indonesia sebagai pelaku sejarah.

Yang paling menonjol dalam historiografi modern adalah penggunaan alat bantu disiplin lain seperti ilmu sosial, antropologi, sastra, politik, agama, dan lain sebagainya.

Selain Pemberontakan Petani Banten, buku lain yang menggunakan historiografi modern adalah Peristiwa Tiga Daerah Anton Lucas, Bandit-Bandit Pedesaan Di Jawa Suhartono, dll.

Itulah kenapa historiografi modern identik dengan sejarah kritis.

Apa berbedaan ketiganya?

Historiografi tradisional:

Istanasentris, seputar kehidupan raja, mengandung unsur mitos, dan penuh dengan alegori.

Historiografi kolonial:

Eropasentris, masyarakat Indonesia sebagai objek, orientalistik, dan melihat Indonesia sebagai mooi indie.

Historiografi modern Indonesiasentris:

Indonesiasentris, penggunaan ilmu-ilmu sosial dan disiplin lain, masyarakat Indonesia sebagai subjek sejarah, tidak melulu tentang raja-raja dan orang besar, dan kritis.

Persamaam ketiganya?

Meskipun mempunyai cara pendekatan yang berbeda, ketiga jenis historiografi punya satu benang merah: menyajikan kisah masa lalu sebagai pelajaran untuk masa sekarang dan masa yang akan datang.