Find Us On Social Media :

Kelebihan dan Kekurangan Teori Gujarat dalam Masuknya Islam di Indonesia

By Ade S, Selasa, 4 April 2023 | 09:44 WIB

Ilustrasi kelebihan dan kekurangan teori gujarat sebagai teori masuknya Islam di Indonesia.

2. Teori ini didukung oleh bukti arkeologis berupa batu nisan Sultan Malik As-Saleh di Pasai, Sumatera Utara (1297) dan batu nisan Syekh Maulana Malik Ibrahim di Gresik (1419) yang memiliki kesamaan dengan batu nisan di Cambay, Gujarat, India.

Batu nisan ini menunjukkan adanya hubungan antara kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dengan pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam.

3. Teori ini didukung oleh bukti sejarah berupa catatan perjalanan Marcopolo dari Venesia (Italia) yang pernah singgah di Perlak pada tahun 1292.

Ia menyatakan bahwa ada banyak pedagang Islam asal India yang menyebarkan ajarannya di sana.

Catatan ini menunjukkan bahwa Islam sudah berkembang di Perlak sebelum kedatangan orang-orang Arab.

4. Teori ini didukung oleh bukti budaya berupa kesamaan antara budaya Islam Nusantara dan budaya Islam India, khususnya Gujarat.

Beberapa contohnya adalah penggunaan bahasa Arab-Melayu sebagai bahasa sastra dan agama, penggunaan huruf Jawi sebagai aksara tulisan, penggunaan istilah-istilah agama yang berasal dari bahasa Gujarati atau Hindi, serta adanya unsur-unsur seni dan arsitektur yang dipengaruhi oleh gaya India.

Kekurangan Teori Gujarat

Meskipun memiliki beberapa kelebihan, teori Gujarat juga memiliki beberapa kekurangan yang menjadikannya teori yang tidak sempurna dalam menjelaskan proses masuknya Islam ke Indonesia.

Beberapa kekurangannya adalah:

1. Teori ini tidak dapat menjelaskan secara rinci bagaimana proses penyebaran Islam dari Gujarat ke berbagai wilayah di Indonesia.

Baca Juga: Kelebihan dan Kelemahan Teori China, Teori Masuknya Islam di Indonesia