Kelebihan dan Kelemahan Teori China, Teori Masuknya Islam di Indonesia

Mentari DP

Editor

Apakah teori China termasuk salah satu teori masuknya Islam di Indonesia yang paling kuat?
Apakah teori China termasuk salah satu teori masuknya Islam di Indonesia yang paling kuat?

Intisari-Online.com - Apakahteori Chinatermasuk salah satuteorimasuknya Islam di Indonesia yang paling kuat?

Pertanyaanapakahteori Chinatermasuk salah satuteorimasuknya Islam di Indonesia yang paling kuatada dihalaman 128padabukuPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas X.

Untuk jawabannya, Anda bisa membukasub bab 1. Masuknya Agama Islam di Indonesiapadahalaman 127.

Khususnya pada bagian d. Teori Cina oleh Prof. Dr. Slamet Muljana.

Teori China merupakan salah satu teori masuknya Islam di Indonesia.

Sebelumnya,Ahmad Mansyur Suryanegaradalam buku yang berjudul “Api Sejarah Jilid 1” menjelaskan ada empat teori masuknya Islam di Indonesia yang palinf terkenal.

YaituTeori Gujarat, Teori Makkah, Teori Persia, dan Teori China.

Setiap teori tersebut memiliki kelebihan dan juga kelemahan.

Ini dikarenakan tidak ada yang tahu pasti kapan, di mana, dan bagaimana masuknya Islam di Indonesia.

Tapi beberapa ahli menyakininya karena beberapa bukti. TermasukProf. Dr. Slamet Muljana.

MenurutProf. Dr. Slamet Muljana, Sultan Demak adalah keturunan China.

Baca Juga: Teori Persia, Salah Satu Teori Masuknya Islam di Indonesia

Bahkan lebih dari itu, Wali Songo, tokoh yang menyebarkan agama Islam di Indonesia, juga merupakan keturunan China.

Oleh karenanya, dia menyakini Teori China.

Ada beberapa bukti. Pertama, soalKronik Klenteng Sam Po Kong.

Rupanya penulisan nama tempat dan nama orang di sana ditulis menurut bahasa China. Termasuk nama-nama Raja Majapahit.

Menurut Teori China, agama Islam masuk ke Indonesia pada sekitar abad ke-9.

Dan etnis Muslim China berperan penting dalam proses penyebaran agama Islam di Indonesia.

Waktunya bersamaan ketika mereka melakukan imigrasi ke Asia Tenggara.

Pada awal abad pertama, rupanya agama Islam berkembang pesat di China. Hal itu berkat hubungan yang baik antara pedagang China dan pedagang Arab.

Agama dan budaya Islam mulai masuk ke China para eraTai Tsung (627-650) dari Dinasti Tang. Hal itu melaluiKanton (Guangzhou).

Sementara penyabaran agama Islam dari China di Indonesia terjadi pada sekitar abad ke-7.

Mereka pertama kali datang ke Sriwijaya.

Baca Juga: Teori Masuknya Islam di Indonesia: Kelebihan dan Kelemahan Teori Gujarat

Agama Islam kemudian menyebar dan berkembang di Jawa pada 674.

Waktu itu, bersamaan dengan kedatangan utusan Arab bernama Ta Cheh/Ta Shi ke Kalingga pada masa Ratu Sima.

Kelebihan dan kelemahan Teori China

Ada beberapa bukti pendukung Teori China.

Pertama, pengaruh budaya dan tradisi China yang kuat padabudaya Sumatera bagian selatan.

Kedua, nama-nama raja Majapahit dan Wali Songo yang menggunakan bahasa China.

Pendiri Kerajaan Demak, Raden Patah, merupakanketurunan Tionghoa dari garis ibunya.

Sultan Demak Panembahan Fatah dalam Kronik Klenteng Sam Po Kong bernama Panembahan Jin Bun.

Atau namaSultan Trenggana yang disebutkan dengan nama Tung Ka Lo.

Sedangkan Wali Songo, Sunan Ampel dengan nama Bong Swi Hoo, Sunan Gunung Jati dengan nama Toh A Bo.

Ketiga, ada beberapa masjid di Indonesia yang memiliki arsitektur China.

Baca Juga: Benarkah Teori Makkah Jadi Teori Masuknya Islam di Indonesia yang Paling Kuat?

Contoh,Masjid Cheng Ho di Surabaya yang kaya akan ornamen China.

Nama Cheng Ho diambil dari namaLaksamana Cheng Ho yang dipercayaebagai seorang penjelajah muslim China yang ikut menyebarkan Islam diIndonesia.

Keempat,penulisan gelar raja-raja Islam yang ditulis dengan menggunakan istilah China.

Akan tetapi kelemahan Teori China adalah teori ini tidak menjelaskan bagaimana awal masuknya agama Islam di Indonesia.

Teori ini lebih menjelaskan peranan China dalam datangnya Islam ke Indonesia.

Baca Juga: Alasan Buya Hamka Menolak Teori Gujarat dan Pilih Teori Makkah

Artikel Terkait