Beruntung, peluru Westerling tidak mengenai tubuh Soekarno melainkan hanya mengenai jasnya.
4. Soekarno sholat tarawih
Soekarno tidak hanya menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, tetapi juga ibadah tarawih.
Soekarno sering mengunjungi masjid-masjid untuk melaksanakan shalat tarawih bersama rakyat.
Menurut buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia karya Cindy Adams, Soekarno pernah berangkat ke Masjid Istiqlal untuk shalat tarawih pada tahun 1966.
Ia mengenakan pakaian putih dan peci hitam. Di masjid, ia duduk di barisan depan bersama para ulama dan pejabat negara.
Kemudian, ia juga ikut membaca Al-Quran dan berdoa bersama jamaah. Setelah shalat tarawih, ia memberikan sambutan singkat yang mengharukan.
Setelah itu mengatakan bahwa ia merasa senang bisa beribadah bersama rakyat dan berharap agar Indonesia menjadi negara yang makmur dan sejahtera.
5. Soekarno dan Zakat Fitrah
Soekarno juga tidak lupa untuk membayar zakat fitrah di akhir bulan Ramadhan.
Zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap muslim yang mampu untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Menurut buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia karya Cindy
Adams, Soekarno pernah membayar zakat fitrah sebesar Rp 1000 per orang pada tahun 1966. Jumlah itu cukup besar pada saat itu.
Beliau membayar zakat fitrah untuk dirinya sendiri, istrinya Fatmawati, dan anak-anaknya Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, dan Guruh.
Lalu beliau juga membayar zakat fitrah untuk para pembantunya di istana. Ia menyerahkan uang zakat fitrah tersebut kepada Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang datang ke istana.