Intisari-Online.com - Dalam aksinya para tokoh PKI Madiun mengumumkan berdirinya apa?
Puncak pemberontakan PKI Madiun terjadi pada 18 September 1948, namun sebelum itu terjadi serangkaian peristiwa yang melatarbelakangi aksi tersebut.
Soekarno pun mengecam aksi PKI di Madiun, menyebutnya sebagai tindakan yang memecah belah umat dan pengacau.
Mengutip kemendikbud.go.id, untuk mengakhiri pemberontakan itu, pertama, Soekarno memperlihatkan pengaruhnya dengan meminta rakyat memilih Soekarno-Hatta atau Muso-Amir.
Kedua, Panglima Besar Sudirman memerintahkan Kolonel Gatot Subroto di Jawa Tengah dan Kolonel Sungkono di Jawa Timur untuk menjalankan operasi penumpasan dibantu para santri.
Pada 30 September 1948, Madiun dapat diduduki lagi oleh RI, sementara beberapa petinggi PKI melarikan diri ke Tionghoa dan Vietnam seperti D.N Aidit dan Lukman.
Selain itu, Muso tertembak dalam pertempuran kecil di Ponorogo, sedangkan Amir Sjarifuddin ditangkap dan ditembak mati.
Setelah para tokoh PKI Madiun tersebut ditangkap dan dieksekusi, pemberontakan pun berhasil dipadamkan.
Pemberontakan ini berlangsung kurang lebih selama tiga bulan sebelum diakhiri oleh pemerintah Indonesia.
Peristiwa ini menjadi salah satu peristiwa pemberontakan paling besar dalam sejarah Indonesia.
Dalam peristiwa pemberontakan PKI Madiun diperkirakan korban mencapai 24.000 orang, 8.000 di antaranya dari Madiun, 4.000 di Cepu, dan 12.000 di Ponorogo.
Inilah yang diumumkan para tokoh pemberontakan PKI Madiun hingga dikecam Presiden Soekarno.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR