Penulis
Intisari-online.com - Angkatan laut kerajaan Mataram Islam adalah salah satu kekuatan militer yang berperan penting dalam perlawanan terhadap VOC atau Kongsi Dagang Hindia Belanda.
VOC adalah perusahaan dagang yang didirikan oleh Belanda pada tahun 1602 dengan tujuan untuk menguasai dan memonopoli perdagangan rempah-rempah di Asia, terutama Indonesia.
Salah satu raja Mataram Islam yang paling gigih melawan VOC adalah Sultan Agung, yang berkuasa pada periode 1613-1645.
Ia memiliki cita-cita untuk menyatukan seluruh Pulau Jawa di bawah kekuasaan Mataram dan mengusir kekuasaan asing dari Nusantara.
Selain juga memiliki tujuanmemperluas wilayah Mataram hingga mencapai Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, Bali, dan sebagian Sumatera.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Sultan Agung adalah VOC yang berbasis di Batavia (sekarang Jakarta).
VOC sering mengganggu perdagangan Mataram dengan Malaka dan menolak mengakui kedaulatan Mataram.
Juga melakukan tindakan monopoli perdagangan yang merugikan pedagang pribumi dan mengancam masa depan Pulau Jawa.
Oleh karena itu, Sultan Agung merencanakan untuk menyerang dan menghancurkan VOC di Batavia.
Untuk mewujudkan rencananya, Sultan Agung mempersiapkan angkatan lautnya dengan baik.
Ia membangun armada kapal perang yang besar dan kuat, yang terdiri dari berbagai jenis kapal seperti jong, lancaran, kelulus, penjajap, dan lain-lain.
Kapal-kapal ini dilengkapi dengan meriam, senapan api, tombak api, dan senjata lainnya.
Ia juga merekrut para pelaut dan prajurit yang terampil dan berani dari berbagai daerah di bawah kekuasaannya.
Angkatan laut Mataram Islam memiliki beberapa keunggulan dalam perang melawan VOC.
Pertama, angkatan laut Mataram Islam lebih mengenal kondisi geografis dan cuaca di perairan Nusantara daripada VOC.
Mereka bisa memanfaatkan arus laut, angin muson, pasang surut, karang, pulau-pulau kecil, dan sungai-sungai untuk bergerak cepat dan mengecoh musuh.
Kedua, angkatan laut Mataram Islam lebih memiliki semangat juang dan patriotisme daripada VOC.
Mereka bertempur untuk membela tanah air dan agama mereka dari penjajahan asing. Mereka juga mendapat dukungan dari rakyat pribumi yang membenci VOC karena tindakan sewenang-wenangnya.
Ketiga, angkatan laut Mataram Islam lebih memiliki keterampilan dan pengalaman dalam berperang di laut daripada VOC.
Mereka sudah terbiasa dengan berbagai teknik manuver, serangan mendadak, penyergapan, pengepungan, dan lain-lain.
Mereka juga mahir dalam menggunakan senjata api maupun tradisional seperti pedang, tombak, panah api, dan lain-lain.
Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, angkatan laut Mataram Islam berhasil melakukan beberapa aksi heroik dalam perlawanan terhadap VOC.
Salah satunya adalah pertempuran di Teluk Jakarta pada tahun 1628.
Dalam pertempuran ini, angkatan laut Mataram Islam berhasil menembus blokade VOC dan menyerbu pelabuhan Batavia.
Mereka berhasil membakar sebagar besar kapal-kapal VOC dan menewaskan banyak prajurit VOC.
Mereka juga berhasil menawan beberapa kapal VOC dan membawa pulang banyak barang rampasan.
Serangan kedua yang dilakukan oleh angkatan laut Mataram Islam adalah pertempuran di Selat Sunda pada tahun 1629.
Dalam pertempuran ini, angkatan laut Mataram Islam berhasil mengalahkan armada VOC yang dipimpin oleh Pieter de Carpentier.
Mereka berhasil menenggelamkan sebagian besar kapal VOC dan menyelamatkan kapal-kapal pribumi yang ditawan oleh VOC. Mereka juga berhasil merebut banyak senjata dan amunisi dari VOC.
Meskipun angkatan laut Mataram Islam berhasil melakukan beberapa serangan yang mengesankan terhadap VOC, namun mereka tidak bisa menghancurkan VOC sepenuhnya.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- VOC memiliki sumber daya yang lebih besar dan lebih stabil daripada Mataram. VOC mendapat dukungan finansial dan logistik dari pemerintah Belanda dan negara-negara Eropa lainnya.
VOC juga memiliki jaringan perdagangan yang luas dan menguntungkan di seluruh dunia.
Baca Juga: Kisah Cinta Panembahan Senopati dan Nyai Roro Kidul yang Penuh Intrik
- VOC memiliki teknologi yang lebih canggih dan lebih modern daripada Mataram.
Kapal-kapal VOC lebih besar, lebih kuat, lebih cepat, dan lebih tahan lama daripada kapal-kapal Mataram.
Meriam-meriam VOC juga lebih akurat, lebih jauh jangkauannya, dan lebih mudah dioperasikan daripada meriam-meriam Mataram.
- VOC memiliki strategi yang lebih baik dan lebih fleksibel daripada Mataram. VOC mampu beradaptasi dengan kondisi perang yang berubah-ubah.
VOC juga mampu melakukan diplomasi dengan kerajaan-kerajaan lokal lainnya untuk memecah belah dan melemahkan Mataram.
Akibatnya, serangan-serangan angkatan laut Mataram Islam tidak bisa mengubah keseimbangan kekuatan antara Mataram dan VOC.
VOC tetap bertahan di Batavia dan terus memperluas pengaruhnya di Nusantara.
Sementara itu, Mataram mengalami kemunduran akibat biaya perang yang besar, kerusakan infrastruktur, kelaparan, wabah penyakit, dan pemberontakan internal.
Meskipun demikian, perlawanan angkatan laut Mataram Islam terhadap VOC tetap memiliki nilai historis yang tinggi.
Perlawanan ini menunjukkan semangat juang dan patriotisme rakyat Indonesia dalam melawan penjajahan asing.
Perlawanan ini juga menjadi inspirasi bagi generasi-generasi selanjutnya untuk terus berjuang demi kemerdekaan Indonesia