Sunan Kudus kemudian memberikan keris ini kepada Adipati Jipang Panolan, yaitu Arya Penangsang.
Arya Penangsang adalah seorang penguasa daerah yang berasal dari keturunan Majapahit dan menentang berdirinya Kerajaan Demak Bintoro, kerajaan Islam pertama di Jawa.
Perjalanan Keris Setan Kober
Arya Penangsang sangat mengandalkan Keris Kyai Brongot Setan Kober sebagai senjata andalannya dalam berperang melawan musuh-musuhnya.
Ia juga merasa bahwa keris ini memberinya kekuatan sakti yang tak terkalahkan. Namun, ia tidak menyadari bahwa keris ini juga membawa petaka bagi dirinya sendiri.
Dalam sebuah pertempuran melawan Sutawijaya, atau lebih dikenal sebagai Panembahan Senopati, raja pertama dari Kesultanan Mataram, Arya Penangsang mengalami nasib sial.
Ia terkena tusukan tombak pusaka Kyai Pleret milik Sutawijaya di perutnya. Luka tusukan itu membuat perutnya robek dan ususnya terburai keluar.
Arya Penangsang tidak menyerah begitu saja. Ia masih berusaha melawan dengan menggunakan Keris Kyai Brongot Setan Kober. Namun, nasib malang menimpanya lagi.
Ketika ia melompat untuk menyerang Sutawijaya, ia tidak sengaja menyentuh ususnya sendiri dengan ujung kerisnya. Akibatnya, ususnya putus dan ia pun tewas seketika.
Keris Kyai Brongot Setan Kober kemudian hilang dan tidak diketahui keberadaannya hingga saat ini.
Ada yang mengatakan bahwa keris ini dibawa oleh Sutawijaya sebagai tanda kemenangannya.