Find Us On Social Media :

Usai Sahur Langsung Perang: Kisah Perlawanan Rakyat Sumatera Selatan Mempertahankan Kemerdekaan Pada Bulan Ramadhan

By Afif Khoirul M, Minggu, 26 Maret 2023 | 03:05 WIB

Rakyat Indonesia berperang usai sahur pada Agresi Militer Belanda I di Sumatera Selatan.

Intisari-online.com - Pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda melancarkan operasi militer yang disebut Operasi Produk atau Agresi Militer Belanda I terhadap Republik Indonesia di Jawa dan Sumatera.

Operasi ini bertujuan untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang kaya sumber daya alam dan ekonomi dari tangan Indonesia yang telah menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.

Operasi ini juga merupakan pelanggaran terhadap hasil Perundingan Linggarjati yang telah disepakati oleh kedua belah pihak pada tanggal 25 Maret 1947.

Salah satu daerah yang menjadi sasaran operasi militer Belanda adalah Sumatera Selatan, yang memiliki perkebunan karet, minyak bumi, dan batu bara yang penting bagi perekonomian Belanda.

Serangan Belanda di Sumatera Selatan dimulai pada hari ketiga bulan Ramadhan, tepatnya pada tanggal 23 Juli 1947.

Serangan ini dilakukan secara mendadak dan brutal, tanpa menghiraukan kondisi masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Namun, rakyat Sumatera Selatan tidak tinggal diam menghadapi agresi Belanda.

Mereka melakukan perlawanan sengit dengan semangat jihad dan keimanan yang tinggi.

Perlawanan ini dimulai setelah mereka baru saja selesai melakukan sahur sekitar pukul 04.00 pagi.

Mereka mengorbankan harta dan nyawa mereka untuk membela tanah air dan agama mereka.

Salah satu contoh perlawanan rakyat Sumatera Selatan adalah di Palembang, ibu kota provinsi tersebut.

Baca Juga: Pangeran Diponegoro: Strategi dan Taktik Perang Gerilya yang Menggoyahkan Belanda