Find Us On Social Media :

Kisah 670 Kupu-kupu Malam Direkrut Soekarno Untuk Ikut Perang

By Andreas Chris Febrianto Nugroho, Selasa, 4 April 2023 | 10:35 WIB

Presiden Soekarno

Intisari-Online.com - Kemerdekaan Indonesia sebagai sebuah negara bukanlah dipikul oleh satu golongan saja melainkan seluruh lapisan rakyat kala itu.

Bahkan hal tersebut diakui sendiri oleh sang Proklamator, Soekarno yang menyebut tak ada sekat pembatas untuk memperjuangkan kemerdekaan.

Tak sampai di situ saja, bahkan Soekarno pun juga pernah memuji keikutsertaan wanita tuna susila (WTS) atau yang juga sering disebut sebagai pekerja seks komersial (PSK) dalam berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Meski ditentang oleh sesama tokoh perjuangan, Soekarno pun tak melupakan jasa-jasa dari PSK di masa revolusi kemerdekaan kala itu.

Siapa sangka profesi juga dikenal sebagai 'Kupu-kupu Malam' juga ikut andil dalam perjuangan revolusi Indonesia kala itu.

Lantas bagaimana peran para pemuas nafsu pria itu dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan?

Secara khusus, Bung Karno menyatakan kekaguman dan rasa terima kasihnya atas jasa para kupu-kupu malam ini.

Lewat tulisan dalam buku "Soekarno: An Autobiography as told to Cindy Adams", mengutip salah satu pernyataan Bung Karno dalam buku tersebut:

"Pelacur adalah mata-mata yang paling baik di dunia. Dalam keanggotaan PNI (Partai Nasional Indonesia) di Bandung, terdapat 670 orang perempuan yang berprofesi demikian dan mereka adalah anggota yang paling setia dan patuh," tulis Soekarno dalam buku berjudul Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, cetakan pertama tahun 1966.

Jasa-jasa PSK dalam pergerakan revolusi Indonesia banyak yang dituturkan Soekarno pada Cindy Adams, penulis buku tersebut. 

Tak hanya sebagai informan atau mata-mata, bahkan para PSK juga tak masalah untuk menyumbang uang mereka demi kemerdekaan Indonesia.

Tugas mereka menjadi sumber informasi mengenai musuh tak dapat digantikan oleh pihak manapun kala itu.