Find Us On Social Media :

Dari Puasa Ngrowot Sampai Puasa Pati Geni, Ini Dia Tradisi Puasa Paling Unik di Nusantara

By Ade S, Kamis, 23 Maret 2023 | 08:54 WIB

Ilustrasi. Inilah puasa Pati Geni atau Ngrowot

Intisari-Online.com - Hari ini, 23 Maret 2023, umat Islam di seluruh dunia memasuki hari pertama puasa Ramadan.

Puasa Ramadan adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap muslim yang mampu.

Selama sebulan penuh, mereka menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Namun tahukah Anda bahwa ada beberapa tradisi puasa lain yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia?

Tradisi-tradisi ini biasanya berasal dari budaya lokal atau kepercayaan tertentu yang memiliki tujuan dan cara tersendiri

Meskipun tidak sama dengan puasa Ramadan, tradisi-tradisi ini tetap menarik untuk diketahui sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa.

Berikut adalah dua contoh tradisi puasa paling unik di Nusantara:

1) Puasa Ngrowot

Puasa ngrowot adalah puasa yang melarang mengonsumsi nasi atau makanan berbahan dasar beras. Kata ngrowot berasal dari bahasa Jawa yang berarti akar atau umbi-umbian.

Orang yang menjalankan puasa ini hanya boleh makan sayuran, buah-buahan, singkong, sagu, jagung, dan umbi-umbian lainnya.

Baca Juga: Cara Menjaga Cairan dan Elektrolit Tubuh saat Puasa agar Tidak Haus dan Lemas

Puasa ngrowot merupakan tradisi yang dilakukan oleh orang Jawa sebagai sarana penguatan batin dan simbol keprihatinan.

Tradisi ini juga berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat Jawa pada masa lalu ketika mengalami krisis beras akibat gagal panen.

Dengan melakukan puasa ngrowot, mereka ingin mengingatkan diri bahwa hidup tidak selalu bergantung pada nasi.

Puasa ngrowot biasanya dilakukan selama satu hari penuh atau sesuai dengan kemampuan masing-masing. Tidak ada aturan khusus tentang kapan harus mulai atau berbuka puasa.

Namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum menjalankan puasa ini, yaitu memiliki niat yang baik dan mendapatkan izin dari guru atau kyai.

Beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari puasa ngrowot antara lain adalah meningkatkan kesehatan tubuh karena mengonsumsi makanan alami dan rendah kalori; mengurangi ketergantungan pada nasi sebagai sumber karbohidrat; serta membuka pikiran dan hati untuk bersyukur atas nikmat Allah SWT.

2) Puasa Pati Geni

Puasa pati geni adalah puasa yang tujuannya untuk memadamkan hawa nafsu dalam diri. Kata pati geni berasal dari bahasa Jawa yang berarti memadamkan api.

Api di sini melambangkan hawa nafsu manusia yang bisa membakar jiwa jika tidak dikendalikan. Orang yang menjalankan puasa ini harus meninggalkan nafsu dan kebutuhan terhadap dunia.

Selain menahan lapar dan haus seperti puasa pada umumnya, mereka juga harus menahan tidur, bicara, bahkan terkena sinar matahari atau api. Oleh karena itu, puasa ini biasanya dilakukan di ruangan gelap dan tertutup.

Puasa pati geni merupakan tradisi Kejawen yang dipercaya bisa meningkatkan pesona, karisma, dan kewibawaan diri; mempermudah segala urusan di dunia; mendapatkan petunjuk dari Allah SWT soal jodoh, pasangan, pendidikan, pekerjaan, dan aspek kehidupan lainnya, bahkan bisa mencapai tingkat kesempurnaan spiritual.

Baca Juga: Bikin Energi dan Semangat Terjaga Seharian, Ini Tips Hari Pertama Puasa

Puasa pati geni biasanya dilakukan selama tiga hari atau lebih sesuai dengan kemampuan dan keinginan masing-masing.

Puasa ini juga memerlukan izin dari guru atau kyai yang mengajarkan ilmu kebatinan. Puasa ini dilakukan pada hari-hari tertentu seperti weton, selasa kliwon, atau jumat kliwon.

Beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari puasa pati geni antara lain adalah mengendalikan hawa nafsu yang bisa merusak jiwa; meningkatkan konsentrasi dan fokus dalam beribadah; mendapatkan ketenangan dan kedamaian batin; serta mendekatkan diri kepada Allah SWT .

Selain puasa ngrowot dan puasa pati geni, masih ada banyak tradisi puasa lain yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia.

Misalnya, puasa meugang di Aceh yang merupakan tradisi memasak daging sebelum ramadan untuk dimakan bersama keluarga dan kerabat; puasa padusan di Jawa Tengah yang merupakan tradisi mandi di sumber air untuk membersihkan diri sebelum ramadan; atau puasa dugderan di Semarang yang merupakan pesta rakyat untuk menyambut ramadan dengan menyalakan mercon dan bedug.

Tradisi-tradisi puasa ini menunjukkan kekayaan budaya bangsa Indonesia yang beragam dan unik.

Meskipun memiliki tujuan dan cara yang berbeda-beda, semua tradisi ini memiliki kesamaan yaitu sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas ibadah dan menjalin silaturahmi antar sesama.

Semoga dengan mengetahui tradisi-tradisi ini kita bisa lebih menghargai dan menjaga warisan budaya nenek moyang kita.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Hasil Sidang Isbat Keluar, Pemerintah Tentukan Awal Puasa Jatuh Pada 23 Maret 2023