Teman Sendiri Dimakan, Begini Cara Ajudan Pribadi Menipu Hingga 1,3 Miliar

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Ajudan Pribadi alias Akbar Pera Baharudin diduga menipu teman dekatnya sendiri hingga 1,3 miliar.

Ajudan Pribadi alias Akbar Pera Baharudin diduga menipu teman dekatnya sendiri hingga 1,3 miliar.

Intisari-Online.com -Yang mengikuti Instagram, sepertinya nggak asing dengan selebgram dengan akun Ajudan Pribadi.

Nama aslinya Akbar Pera Baharudin, diduga telah menipu teman dekatnnya sendiri hingga 1,3 miliar.

Mengutip Tribun Video, kuasa hukum korban, Sulaiman Djojoatmodjo, menjelaskan kronologi penipuan yang dilakukan Ajudan Pribadi.

Dia bilang, kliennya termakan bujuk rayu Ajudan Pribadi yang menawarkan dua mobil mewah dengan harga murah.

Korban pun tergiur dan menyetorkan uang sebanyak tiga kali, totalnya 1,3 miliar.

Tapi setelah transaksi Ajudan Pribadi tak pernah memberikannya dengan alasan dua mobil itu masih bermasalah.

Ajudan Pribadi disebut hanya memberikan janji manis untuk mengembalikan uang korban.

Namun Ajudan tak pernah ada itikad baik untuk memberikan hak korban hingga pada November 2022 korban melaporkan kasus tersebut ke kepolisian.

Pernah diundang Presiden Jokowi

Siapa sebenarnya Ajudan Pribadi?

Seperti disebut di awal, Ajudan Pribadi punya nama asliAkbar Pera Baharudin.

Ia merupakan ajudan Sekjen Asosiasi Jasa Konstruksi Nasional (Gapensi) Andi Rukman Karumpa.

Posisinya itulah yang membuatnya bertemu dengan banyak pesohor tanah air.

Namanya kian melejit ketika diundang Presiden Joko Widodo hadir di pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution di Solo, Jawa Tengah.

Lalu bagaimana Ajudan Pribadi bisa merubah nasibnya hingga kini memiliki kehidupan yang terlihat nyaman?

Jika sekarang Ajudan Pribadi hidup mewah, tidak begitu dengan dulu.

Kepada Denny Cagur, dia menceritakan bagaimana jalan hidup mengantarkannya hingga ke Jakarta sekarang.

Sebelum jadi kaya raya seperti sekarang, Akbar mengaku pernah bekerja sebagai kuli bangunan ketika usianya masih belasan tahun.

Dia juga terpaksa berhenti sekolah saat kelas 2 SMP karena alasan tidak punya biaya.

Saat menjadi kuli bangunan ini, dia diajak salah seorang pemborong kuli bangunan di Palopo.

"Di situlah awal saya pertama punya moto, saya cicil dari kuli bangunan," ujar Akbar, ketika itu masih 14 tahun.

Tak hanya kuli bangunan, Akbar kecil juga pernah menjadi pemulung bersama neneknya.

Ketika itu pria berbadan subur itu masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar.

Akbar juga pernah berjualan kacang di dekat sebuah lapangan golf di Makassar, Sulawesi Selatan.

Dari situ, dia kerap diminta memijit orang-orang kaya setelah bermain golf.

Seiring waktu, karena keterampilannya memijit inilah, Akbar bertemu Andi Rukman Karumpa yang kelak menjadi bosnya.

"Dia bilang, 'Enak juga pijit kamu'. Kemudian dia ngomong 'Nomor kamu berapa'. Aku kasih tukeran nomor HP sama bos yang dipijit itu," tutur Akbar.

Tak berselang lama, si bos itu membawanya ke Jakarta, sekitar 2017.

Sesampainya di Jakarta, Akbat enggak langsung menjadi ajudan pribadi.

Mula-mula dia jadi tukang bersih-bersih, lebih-lebih saat itu si bos masih punya ajudan pribadi.

"Ajudan satu ini suka curi dolar enggak jujur, jadi dipecat. Mau cari ajudan militer polisi engga mau dia (majikan). Akhirnya saya jadi ajudan," ucapnya.

Sejak menjadi ajudan pribadi itulah peruntungannya berubah 180 derajat.

Bahkan sekarang Akbar disebut tinggal di sebuah apartemen mewah di Jakarta yang harganya sekitar Rp20 miliar.

Artikel Terkait