Intisari-online.com - Belakangan kasus pembunuhan yang dilakukan SH, mantri yang suntik mati Kades Curuggoong, Serang, Banteng, menuai perhatian publik.
SH melakukan pembunuhan pada korban yang merupakan Kades Curuggoong, dengan menyuntik hingga mati.
Menurut laporan pengacara SH, korban telah berkali-kali mendekati istri SH.
Hingga akhirnya foto-foto korban yang ditemukan di galeri istri SH pun membuatnya marah, hingga nekat mendatangi pelaku.
Awalnya SH berniat mendatangi rumah Kades untuk menanyakan maksus sang korban mendekati istrinya yag berprofesi sebagai bidan desa.
Pasalnya, SH menduga ada perselingkuhan antara korban dan istri pelaku.
Sebelum menemui korban, SH menyiapkan jarum suntik yang berisi cairan, tujuannya bukan untuk membunuh.
Namun, supaya memberinya efek jera karena mendekati istrinya.
Kasus perselingkuhan kadang memang membutakan mata, sehingga membuatnya berbuat nekat demi meluapkan amarahnya.
Serupa dengan kasus SH yang membunuh Kades Curuggong karena diduga berselingkuh dengan istrinya.
Di India ada kasus serupa yang lebih mengerikan lagi, di mana seorang pria membunuh selingkuhan istrinya.
Baca Juga: Kades Curuggoong Tewas Disuntik Cairan, Ini 5 Racun Mematikan yang Beredar Bebas di Sekitar Kita
Insiden ini terjadi awal tahun 22 Januari 2023 ini di Ghaziabad, Uttar Pradesh, India.
Pelaku adalah pria bernama Milal Prajapati berusia 40 tahun yang mengetahui perselingkuhan istrinya, dengan pria bernama Akshay Kumar.
Milal Prajapati adalah seorang penarik becak asal India.
Mengetahui perselingkuhan istrinya, kemudian Prajapati meminta istrinya memanggil Akshay Kumar ke rumahnya.
Kemudian, Akshay Kumar datang ke rumah Prajapati, pada malam hari.
Istrinya kemudian diminta mengantar putrinya ke rumah sakit yang kebetulan menderita luka bakar.
Lalu, Prajapati membuatkan minuman Kumar, dan membunuhnya pada larut malam menggunakan senjata mirip kapak.
Tak cukup sampai disitu, Prajapati kemudian memotong tubuh Kumar menjadi 15 bagian.
Menurut polisi, Prajapati keluar pada jam 1 pagi pada hari Jumat dengan tiga tas berisi potongan tubuh di becaknya dan membuangnya di koloni Khoda.
Polisi kemudian menemukan tas dengan tubuh yang dipotong-potong.
"Istri Prajapati berada di rumah sakit bersama putri mereka saat pembunuhan itu terjadi," Kata Swatantra Kumar Singh, asisten komisaris polisi (Indirapuram), dalam laporan tersebut.
"Belum ada bukti yang menunjukkan keterlibatannya dalam kejahatan tersebut. FIR pembunuhan telah diajukan atas pengaduan yang diberikan oleh Prajapati. Keluarga Kumar telah diberitahu," sambungnya.
Kemudian, terdakwa ditangkap dan dikirim ke kantor polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.