Find Us On Social Media :

Apa Itu Laparoskopi yang Bikin Suami Kiky Saputri Marah karena Biayanya 'Aneh?

By Ade S, Senin, 13 Maret 2023 | 10:31 WIB

Ilustrasi operasi. Apa itu laparoskopi yang dibicarakan oleh Kiky Saputri

Intisari-Online.com - Istilah laparoskopi menjadi pembicaraan usai komika Kiky Saputri menceritakan pengalaman suaminya Muhammad Khairi.

Kiky menceritakan bagaimana biaya tindakan tersebut yang sebelumnya mencapai ratusan juta, bisa turun seketika menjadi puluhan juta hanya karena suaminya protes.

Lalu apa sebenarnya laparoskopi? Jenis penyakit apa saja yang biasanya membutuhkan tindakan ini?

Kiky kembali "curhat"

Setelah mengungkapkan pengalaman salah diagnosis stroke telinga viral, komika Kiky Saputri kini menceritakan pengalaman suaminya, Muhammad Khairi, terkait fasilitas kesehatan.

Awalnya Kiky tidak ingin mengungkapkan hal ini, tetapi akhirnya memutuskan untuk menceritakan pengalaman suaminya sebelum mereka menikah.

Suaminya didiagnosis dengan GERD dan menjalani endoskopi selama dua tahun, kemudian diminta untuk melakukan laparoskopi dengan biaya yang menurutnya sangat mahal.

"Ketika laparoskopi, keluar tagihan sebesar Rp120 juta untuk laparoskopi dan dua hari biaya kamar. Semua biayanya sangat besar," kata Kiky mengutip pernyataannya di kanal YouTube-nya.

Suami Kiky protes dan mengatakan, "Saya hanya melakukan laparoskopi, bagaimana bisa biayanya mencapai Rp120 juta? Saya bahkan tidak menerima tindakan apa pun."

Menurut suami Kiky, nominal tersebut hanya wajar jika ada tindakan setelah laparoskopi. Akhirnya, Khairi mengajukan protes atas besarnya biaya tersebut.

Baca Juga: Pendarahan Otak Membuat Indra Bekti Jalani Operasi Dua Kali, Ternyata Ini Sejumlah Cara Mengatasi Pendarahan Otak

Setelah mendapat protes, pihak rumah sakit memeriksa ulang biaya yang harus dibayar Khairi dan mengakui adanya kesalahan dalam sistem.

"Saya tidak mengerti bagaimana bisa biayanya begitu besar. Tiba-tiba, petugas administrasi berkata, 'Maaf, ada kesalahan dalam sistem kami. Biayanya sebenarnya hanya Rp 42 juta.' Bagaimana bisa kesalahan sistem bisa mengurangi biaya dari Rp 120 juta menjadi Rp 42 juta?" ujar Kiky.

Apa itu aparoskopi?

Laparoscopy atau laparoskopi adalah prosedur medis yang dilakukan untuk memeriksa organ dalam rongga perut menggunakan alat khusus yang disebut laparoskop.

Alat ini berupa sebuah tabung kecil yang memiliki kamera dan cahaya di ujungnya, yang dimasukkan melalui sayatan kecil di perut pasien.

Dengan bantuan laparoskop, dokter dapat melihat organ dalam rongga perut secara langsung dan membuat diagnosis atau bahkan melakukan operasi jika diperlukan.

Menurut National Health Service (NHS) di Inggris, laparoskopi biasanya dilakukan sebagai prosedur operasi day surgery, yang berarti pasien dapat pulang pada hari yang sama setelah operasi.

Prosedur ini dapat dilakukan untuk berbagai kondisi, termasuk penyakit saluran empedu, kista ovarium, endometriosis, hernia, dan banyak lagi.

Keuntungan dari laparoskopi adalah bahwa prosedur ini kurang invasif daripada operasi terbuka, yang membutuhkan sayatan besar di perut pasien.

Karena ukuran sayatan yang lebih kecil inilah pasien akan mengalami rasa sakit dan pemulihan yang lebih sedikit. Prosedur laparoskopi juga dapat mempercepat pemulihan dan mengurangi risiko infeksi.

Meskipun laparoskopi relatif aman, seperti pada setiap prosedur medis, masih ada risiko komplikasi seperti perdarahan, infeksi, atau kerusakan organ selama prosedur.

Baca Juga: Empat Orang Ini dalam Sejarah Lakukan Bedah pada Diri Sendiri, Bagaimana Caranya?

Namun, risiko ini relatif kecil dan umumnya dikelola dengan baik oleh dokter yang berpengalaman dan fasilitas medis yang memadai.

Bagian yang diperiksa

Laparoskopi dilakukan jika tes lain yang sebelumnya telah dilakukan tidak memberikan cukup informasi atau wawasan untuk diagnosis.

Prosedur ini juga dapat digunakan untuk mengambil biopsi, atau sampel jaringan, dari organ tertentu di perut.

Untuk itu, umumnya dokter Anda mungkin merekomendasikan laparoskopi untuk memeriksa organ-organ berikut:

  1. Apendiks
  2. Kandung empedu
  3. Hati
  4. Pankreas
  5. Usus kecil dan usus besar (kolon)
  6. Limpa
  7. Lambung
  8. Organ panggul atau reproduksi

Jenis penyakit

Dengan mengamati area-area yang disebutkan di atas melalui prosedur laparoskopo, maka pada umumnya dokter dapat mendeteksi kondisi-kondisi berikut ini:

  1. Massa atau tumor di perut
  2. Cairan di rongga perut
  3. Penyakit hati
  4. Efektivitas beberapa jenis pengobatan
  5. Tingkat keparahan kanker tertentu

Kondisi-kondisi yang telah terdeteksi itulah yang kemudian akan menentukan tindakan lain yang harus dilakukan oleh pihak medis.

Baca Juga: Bagaimana Orang Dulu Melakukan Operasi Otak, Temuan Tengkorak di Siberia Ini Tunjukkan Proses yang Dilakukan, Para Ilmuwan Coba Merekonstruksinya