Find Us On Social Media :

Jadi Ikon Penyebaran Islam di Indonesia, Ini 2 Pola Dakwah Wali Songo

By Mentari DP, Rabu, 22 Februari 2023 | 19:30 WIB

Pola dakwah Wali Songo.

Intisari-Online.com - Wali Songo sangat terlibat dalam perkembangan peradaban Islam di Nusantara.

Era Wali Songo sekaligus merupakan pertanda berakhirnya dominasi budaya Hindu Budha di Nusantara, yang kemudian digantikan dengan kebudayaan Islam.

Mereka adalah simbol dan ikon penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa.

Ketika salah seorang wali tersebut bepergian atau wafat, maka akan segera digantikan oleh wali yang lain.

Jadi, selain mereka, sebenarnya masih banyak tokoh lain yang berperan. Namun peranan mereka sangat dominan dan penting dalam penyebaran Islam di Pulau Jawa.

Sebagai penyebar Islam kepada masyarakat awam yang masih menganut ajaran animisme dan dinamisme, para wali tersebut berusaha dengan berbagai upaya agar masyarakat mengenal Islam.

Mereka memberikan pengajaran, bertindak sebagai guru yang mengajarkan banyak hal tentang Islam kepada murid-muridnya.

Pada saat masyarakat yang menjadi muridnya memiliki pertanyaan-pertanyaan, para wali akan memberikan penjelasan dengan rinci dan detail.

Para wali juga memberikan teladan langsung, dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam persoalan ibadah.

Mereka juga menjadi pemimpin kaum muslimin di wilayah yang mereka tempati.

Selain karena mereka memiliki pengikut yang cukup banyak, mereka pun merupakan tokoh dan figur yang disegani oleh masyarakat. 

Baca Juga: Intip 5 Metode Dakwah Wali Songo yang Penuh dengan Kedamaian

Dalam catatan sejarah, ada beberapa wali yang berdakwah mengikuti jejak pendahulunya.

Misalnya mengapa Sunan Muria lebih senang berdakwah kepada masyarakat lapisan bawah?

Ini karena dia mengikuti jejak ayahandanya, Sunan Kalijaga.

Oleh karena itu, para sejarawan menggolongkan pola dakwah Wali Songo menjadi dua tipe, yaitu:

1. Golongan Abangan

Golongan ini disebut juga aliran Tuban atau aluran.

Dalam berdakwah para wali yang termasuk dalam golongan ini menggunakan cara-cara yang moderat dan lunak.

Misalnya mereka menggunakan media kesenian dan kebudayaan serta tradisi yang sudah ada di masyarakat.

Lalu mereka menyisipkan dan menyesuaikannya dengan nilai-nilai dan ajaran Islam.

Wali Songo yang termasuk golongan ini adalah Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Kudus, dan Sunan Gunung Jati.

Di mana golongan ini lebih suka melakukan dakwahnya kepada rakyat jelata.

Baca Juga: Sejarah Dakwah Islam Masa Wali Songo Hingga Pentingnya Peran Mereka

2. Golongan Putihan

Golongan ini disebut aliran santri.

Mereka berdakwah dengan menggunakan metode yang langsung bersumber dari Al-Qur’an dan sunah, pedoman umat Islam pada umumnya.

Golongan ini lebih suka berdakwah kepada golongan ningrat dan bangsawan.

Wali Songo yang termasuk termasuk dalam golongan ini adalah Sunan Giri, Sunan Ampel, dan Sunan Drajat.

Itulah pola dakwah Wali Songo.

Baca Juga: Metode Dakwah yang Dilakukan Sunan Giri, Salah Satunya Lewat Permainan