Lu Buwei, yang sadar bahwa Zhi Chu merupakan seorang putera mahkota kemudian tidak berpikir panjang untuk menyerahkan selirnya tersebut.
Terlebih, dia pun mengetahui bahwa Zhao Ji sedang mengandung seorang bayi yang tidak lain merupakan buah cinta dari keduanya.
Versi lain menyebutkan bahwa sebenarnya Zhao Ji memang sengaja diumpankan oleh Lu Buwei kepada Zhi Chu.
Singkat cerita, Zhao Ji kemudian melahirkan seorang putra pada 259 SM yang diberi nama Ying Zheng.
Seseorang anak laki-laki yang kelak akan mengubah sejarah China untuk selama-lamanya.
Singkat cerita, Zhi Chu pun kemudian menjadi raja setelah ayahnya, raja Zhaoxiang dari Qin meninggal dunia pada 251 SM.
Namun, belum lama menjadi raja, takdir berkata lain. Zhi Chu meninggal dunia hanya tiga tahun usai bertakhta.
Posisinya pun kemudian diberikan kepada Ying Zheng yang kala itu baru berusia 13 tahun pada 246 SM.
Lu Buwei, yang samasa kepemimpinan Zhi Chu ditempatkan sebagai perdana menteri kemudian merangkap sebagai wali, sekaligus memantapkan posisinya sebagai PM.
Hanya saja, Lu Buwei pada akhirnya tak pernah benar-benar sanggup melepaskan rasa cintanya pada Zhao Ji, yang saat itu sudah menjadi ibu suri.
Baca Juga: Kisah Wenxiu, Selir yang Berani Gugat Cerai Kaisar China Gara-Gara Hal Intim