Kisah Wenxiu, Selir yang Berani Gugat Cerai Kaisar China Gara-Gara Hal Intim

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Kaisar Puyi (kiri) dan selir Wenxian (kanan)
Kaisar Puyi (kiri) dan selir Wenxian (kanan)

Intisari-online.com - Dalam sejarah Tiongkok kuno, kaisar China bebas memilih wanita manapun yang ia sukai.

Jika masih kurang dengan permaisuri, mereka boleh memiliki selir sebanyak-banyaknya, meski hanya untuk memuaskan hasratnya.

Keinginan kaisar biasanya dianggap mutlak, bahkan menjadi selir pun sudah merupakan hal perstisius bagi wanita Tiongkok kuno.

Namun, yang paling mengejutkan adalah kisah Wenxiu, satu-satunya selir yang berani menggungat cerai Kaisar China.

Sebuah kejadian yang belum pernah terjadi dalam sejarah Tiongkok Kuno dalam 2.000 tahun.

Gugatan cerai ini sekaligus penghinaan besar bagi keluarga bangsawan China saat itu.

Wenxiu adalah selir dari kaisar terakhir China Puyi.

Setelah Puyi naik takhta ia mengumumkan untuk mencari permaisuri dan selir tahun 1912.

Saat itu klanErdest dari keluarga paling kuat di Beijing mengajukan Wenxiu.

Semua keluarga bangsawan mengirimkan surat pada kaisar termasuk klan Erdest, yang saat itu sedang terpuruk.

Untungnya salah satu gadisnya memenuhi syarat ia adalah Wenxiu.

Baca Juga: Selir Kaisar China 3.000 Orang Pernah Dipaggil Jadi satu, untuk Apa?

Pada saat itu Wenxiu berusia 15 tahun, Puyi menyukainya bahkan nyaris menjadi permaisurinya.

Namun, justru Wenrong sebagai permaisuri dan Wenxiu sebagai selirnya karena dihentikan Janda Selir Duankuang.

Meski demikian, Puyi lebih mencintai Wenxiu daripada Wenrong.

Wenrong pun menyembunyikan dendam pada Wenxiu, sampai akhirnya ia biss menarik perhatian Puyi tahun 1924.

Puyi pun lebih banyak menghabiskan waktunya dengan Wenrong ketimbang dengan Wenxiu setelah itu.

Namun, pada 20 Oktober 1924 tentara pemberontak mengirimkan pasukan untuk menggulingkan Puyi.

Hal itu membuat Puyi panik sampai meminta selir dan permaisurinya mengemasi barang-barangnya.

Wenxiu mencoba bunuh diri di depan patung leluhurnya, namun dihentikan oleh kasim istana.

Aksi heroiknya membuat Puyi tersentuh, dan kembali menarik perhatian kaisar.

Lalu, tahun 1925 saat Tahun Baru Imlek, Puyi memasang takhta baru di aula Kedutaan Besar Jepang untuk menerima kowtow dari keluarga bangsawan Qing.

Ia meminta Wanrong untuk berdiri di sampingnya tetapi Wenxiu tidak setuju karena mereka tidak berada di istana lagi.

Baca Juga: Kisah Lu Zhi Selir Kaisar China yang Tega Mutilasai Selir Saingannya

Wenxiu hanya mengikuti aturan leluhur bahwa hanya Permaisuri yang boleh berdiri di samping Kaisar dalam acara formal, ketika di istana.

Hal itu membuat Puyi sangat marah karena Wenxiu berani menentangnya.

Wenxiu pun membalas dengan mengirimkan surat kepada Puyi, yang ternyata isinya surat gugatan cerai.

Siapa sangka Wenxiu membongkar perlakukan perlakuan Puyi kepadanya selama ini.

Surat itu mengatakan, Puyi tidak pernah tidur dengannya selama 9 tahun pernikahan mereka.

Hal itu membuat Wenxiu kesepian sehingga ia merasa sedih.

Perceraian pun kemudian terjadi, di mana Wenxiu kemudian dikembalikan ke rumah ibunya setelah berpisah dengan Puyi.

Artikel Terkait