Find Us On Social Media :

Kiprah KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari Bagi Umat Islam di Indonesia Sekarang

By Mentari DP, Sabtu, 4 Februari 2023 | 14:30 WIB

Kiprah KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari bagi umat Islam di Indonesia sekarang.

Intisari-Online.com - Bagaimana kiprah KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari bagi umat Islam di Indonesia sekarang?

Pertanyaan bagaimana kiprah KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari bagi umat Islam di Indonesia sekarang ada di halaman 317 pada buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas XI.

KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari merupakan tokoh-tokoh Islam pada masa modern (tahun 1800-sekarang).

Keduanya sama-sama berasal dari Indonesia. Namun nama keduanya terkenal hingga ke mancanegara.

Khususnya terkait tentang sejarah Islam pada masa modern.

Pertama, mari kita bahas tentang KH. Ahmad Dahlan.

Nama kecilnya adalah Muhammad Darwis. 

Dia baru dipanggil dengan nama Ahmad Dahlan setelah dia pulang dari menunaikan ibadah haji dan menuntut ilmu. 

Ahmad Dahlan merupakan tokoh Islam yang lahir di Kauman Yogyakarta pada tanggal 1 Agustus 1868.

Sepanjang kiprahnya, Ahmad Dahlan belajar berbagai dasar keislaman dari beberapa orang.

Misalnya dari ayahnya sendiri, Abu Bakar bin Haji Sulaiman. Atau dengan KH. Muhammad Saleh, Kiai Muhammad Nur, KH. Abdul Hamid, Kiai Muhsin (Yogyakarta) dan KH. Sholeh Darat (Semarang).

Baca Juga: Hubungan KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari

Dia juga pernah belajar dengan KH. Sholeh Darat di Semarang.

Tidak puas belajar di dalam negeri, Ahmad Dahlan melanjutkan menimba ilmu ke Makkah.

Dia pun berguru kepada tokoh-tokoh Islam lainnya, seperti Syaikh Ahmad Khatib Minangkabawi, Syaikh Nahrawi al-Banyumasi, Syaikh Bakri as-Syatha, Syaikh Nawawi al-Bantani, Syaikh Mahfudz at-Tarmasi, dan pernah bertukar pikiran langsung dengan Rasyid Ridha.

Semua pembelajaran itu meresap ke dalam jiwa Ahmad Dahlan.

Pada akhirnya, semua itu membuatnya ingin melakukan melakukan perubahan-perubahan yang berarti dalam kehidupan umat Islam di Indonesia.

Salah satu kesuksesan pembaruannya itu ditandai dengan berdirinya organisasi masyarakat yang bernama Muhammadiyah di Indonesia pada tanggal 18 November 1912.

Sementara KH. Hasyim Asy’ari lahir pada 14 Februari 1871 M di Gedang Jombang, Jawa Timur.

Dalam mencari ilmu, Hasyim Asy’ari termasuk sosok yang tidak mengenal kata menyerah.

Dia tidak hanya belajar ilmu agama dari kakek dan ayahnya, tapi juga belajar ke berbagai Pondok Pesantren di Jawa.

Di antaranya adalah Pondok Pesantren Wonorejo Mojokerto, Wonokoyo Probolinggo, Langitan Tuban, Tenggilis Surabaya, Kademangan Bangkalan Madura, Siwalan Panji Buduran Sidoarjo, dan Semarang. 

Untuk memantapkan ilmu agama, Hasyim Asy’ari juga belajar sampai ke Makkah, Arab Saudi selama tujuh tahun.

Baca Juga: Bagaimana Pemikiran KH. Ahmad Dahlan Bagi Umat Islam di Indonesia Sekarang?

Di antara gurunya adalah Syaikh Mahfudz al-Tirmisi, Syaikh Ahmad Khatib al-Minankabawi, Syaikh Nawawi al-Bantani, Syaikh Ahmad Khatib al-Sambasi, Syaikh Ahmad Amin al-Athtar, Sayyid Sulthan bin Hasyim, Sayyid Ahmad Nawawi, Sayyid Husain al-Habsyi yang saat itu menjadi mufti di Mekkah, dan masih banyak yang lain.

Karena prestasinya paling menonjol selama belajar di Makkah, maka Hasyim Asy’ari memperoleh kepercayaan untuk mengajar di Masjidil Haram.

Dia pun menjadi guru dari beberapa ulama dari berbagai negara.

Tapi jika ditanya bagaimana kiprah Hasyim Asy’ari bagi umat Islam di Indonesia, maka dia mendirikan Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur.

Dulu itu adalah Dusun Tebuireng penuh dengan perjudian, prostitusi, minuman keras, pencurian maupun perampokan.

Dengan kesabaran dan tidak menggunakan kekerasan, Hasyim Asy’ari berhasil berdakwah dengan baik.

Selain itu, Hasyim Asy’ari merupakan pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU).

Seperti itulah kiprah KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari bagi umat Islam di Indonesia sekarang.

Baca Juga: Bagaimana Hubungan Antara KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari?