Agama pun 'Diubah', Anne Boleyn Jadi Permasuri Inggris Paling Berpengaruh, Juga Paling Kontroversial

Ade S

Penulis

Salah satu adegan film 'Blood, Sex and Royalty' yang tayang di Netflix. Mengapa Anne Boleyn dijuluki permaisuri paling terkenal dan paling kontroversial dalam sejarah Kerajaan Inggris?

Intisari-Online.com -Anne Boleyn adalah permaisuri Inggris yang terkenal karena perannya dalam sejarah Inggris dan kerajaan Inggris.

Ia menjadi istri kedua Raja Henry VIII pada tahun 1533, setelah memenangkan perjuangan panjang untuk menikah dengan raja.

Anne adalah seorang wanita yang sangat cerdas dan memiliki banyak kekuatan dan keberanian.

Ia juga merupakan seorang pembicara yang luar biasa dan banyak mempengaruhi raja dalam keputusan-keputusannya.

Namun, Anne juga dikenal karena kematiannya yang tragis. Ia dituduh melakukan perzinahan dan kejahatan lainnya dan dihukum mati pada tahun 1536.

Kematiannya menjadi salah satu momen terpenting dalam sejarah Inggris dan memiliki dampak yang luas pada kerajaan dan agama Inggris.

Karena perannya dalam sejarah Inggris yang sangat penting dan kontroversial, Anne Boleyn menjadi permaisuri yang paling terkenal dan memiliki pengaruh yang besar di dunia sejarah.

Siapa sebenarnya Anne Boleyn?

Anne Boleyn adalah putri keempat dari Sir Thomas Boleyn dan Lady Elizabeth Howard.

Ayahnya, Sir Thomas Boleyn, adalah seorang diplomat dan menteri yang terkenal di kerajaan Inggris pada abad ke-16. Anne memiliki dua saudara laki-laki, George dan Thomas, dan seorang saudari perempuan, Mary.

Baca Juga: Dasar Tukang Selingkuh, Tak Hanya Anne Boleyn, Raja Henry VIII pun Selingkuhi Saudaranya, Mary Boleyn, Meski Tidak Pernah Capai Posisi Tinggi Tetapi Puas dengan Perannya, Siapa Dia?

Dilansir dari Britannica,Anne lahir pada tahun 1501 atau 1507 di Blickling Hall, Norfolk, Inggris. Setelah lulus dari sekolah di Inggris, ia pergi ke Belanda, Perancis, dan Italia untuk belajar tentang budaya, bahasa, dan kebudayaan di negara-negara tersebut.

Ia kemudian kembali ke Inggris dan menjadi damsel di court, yaitu seorang gadis yang melayani di istana.

Pada tahun 1522, Anne Boleyn menikah dengan seorang petinggi kerajaan bernama Sir Henry Percy, namun pernikahan tersebut dibatalkan oleh pihak gereja.

Pada tahun 1525, ia kemudian menikah dengan seorang petinggi kerajaan bernama Sir William Carey, namun suami tersebut juga meninggal pada tahun yang sama.

Setelah kematian suaminya, Anne Boleyn kembali ke istana dan mulai bekerja sebagai damsel di court.

Pada tahun 1532, ia menjadi permaisuri Raja Henry VIII setelah memenangkan perjuangan panjang untuk menikah dengan raja.

Mengapa Raja Henry mengeksekusi mati Anne?

Raja Henry VIII memutuskan untuk mengeksekusi Anne Boleyn karena dia merasa bahwa Anne telah mengecewakannya dan tidak lagi mencintainya.

Selain itu, ada juga beberapa tuduhan yang diajukan terhadap Anne, termasuk perzinahan dan kejahatan lainnya.

Tuduhan-tuduhan tersebut sebenarnya dianggap tidak benar dan tidak dapat dibuktikan, namun raja tetap memutuskan untuk mengeksekusi Anne.

Baca Juga: Kepalanya Dipenggal dan Arwahnya Dikabarkan Gentayangan, Begini Kisah Tragis Permaisuri Raja Inggris Anne Boleyn

Sebagian besar ahli sejarah sekarang percaya bahwa tuduhan-tuduhan tersebut hanyalah dibuat-buat dan bahwa Anne dikejar-kejar karena raja merasa bahwa Anne telah mengecewakannya dan tidak lagi mencintainya.

Ada juga teori lain yang menyatakan bahwa Anne dikejar-kejar karena raja merasa bahwa Anne telah mempermalukannya dengan tidak dapat memiliki anak laki-laki yang sehat.

Meskipun demikian, tidak ada yang pasti mengenai alasan sebenarnya mengapa Raja Henry VIII memutuskan untuk mengeksekusi Anne Boleyn.

Yang jelas, keputusan tersebut memiliki dampak yang luas pada sejarah Inggris dan kerajaan Inggris, dan membuat Anne Boleyn menjadi salah satu permaisuri paling terkenal dalam sejarah.

Berapa kali Anne Boleyn hamil? Siapa saja?

Anne Boleyn melahirkan dua anak selama masa perkawinannya dengan Raja Henry VIII.

Anak pertamanya adalah seorang putri yang diberi nama Elizabeth, yang kemudian menjadi Ratu Elizabeth I.

Anak keduanya adalah seorang anak laki-laki yang diberi nama Edward, yang kemudian menjadi Raja Edward VI.

Meskipun demikian, Anne tidak dapat memiliki anak laki-laki yang sehat setelah kedua anaknya tersebut.

Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa Raja Henry VIII merasa kecewa dengan Anne dan memutuskan untuk mengeksekusinya.

Baca Juga: Banyak Terlibat Skandal Sebelum Jadi Ratu Inggris, Bagaimana Anne Boleyn Mengubah Istana Tudor?

Anne juga melahirkan beberapa anak laki-laki yang lahir prematur dan tidak bertahan hidup lama setelah kelahirannya.

Mengapa Anne Boleyn dianggap sebagai istri Henry VIII paling berpengaruh?

Anne Boleyn memiliki pengaruh yang besar dalam sejarah Inggris dan kerajaan Inggris. Ia menjadi permaisuri kedua Raja Henry VIII pada tahun 1533 setelah memenangkan perjuangan panjang untuk menikah dengan raja.

Anne adalah seorang wanita yang sangat cerdas dan memiliki banyak kekuatan dan keberanian. Ia juga merupakan seorang pembicara yang luar biasa dan banyak mempengaruhi raja dalam keputusan-keputusannya.

Anne juga memiliki pengaruh yang besar dalam agama Inggris. Ia merupakan seorang pengikut Reformasi dan berjuang untuk mengubah agama Inggris menjadi lebih modern.

Ia juga membantu menciptakan Alkitab terjemahan Inggris pertama, yang merupakan salah satu momen penting dalam sejarah agama Inggris.

Kematian Anne Boleyn juga memiliki dampak yang besar dalam sejarah Inggris. Kematiannya menjadi salah satu momen terpenting dalam sejarah Inggris dan memiliki dampak yang luas pada kerajaan dan agama Inggris.

Karena perannya dalam sejarah Inggris yang sangat penting dan kontroversial, Anne Boleyn menjadi permaisuri yang paling terkenal dan memiliki pengaruh yang besar di dunia sejarah.

Baca Juga: Kisah Tragis Anne Boleyn, Wanita Simpampanan Raja Inggris yang Jadi Permaisuri Tapi Tewas Dipenggal Suaminya Sendiri

Artikel Terkait