Find Us On Social Media :

Mengapa Berita Proklamasi Tidak Diterima secara Bersamaan di Seluruh Wilayah Indonesia?

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 23 Desember 2022 | 08:05 WIB

(ilustrasi) Mengapa berita proklamasi tidak diterima secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia?

Intisari-Online.comMengapa berita proklamasi tidak diterima secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia?

Pertanyaan seputar 'mengapa berita proklamasi tidak diterima secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia?' ada di halaman 166 dalam buku Sejarah kelas XI dalam Kurikulum Merdeka.

Sebelum mengetahui mengapa berita proklamasi tidak diterima secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, Anda harus tahu cara penyebaran berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Media yang dipakai untuk penyebaran, seperti surat kabar, radio, Kantor berita Yoshima (Antara), dan pemasangan pamflet, poster, serta spanduk.

1. Radio

Pada tanggal 17 Agustus 1945, Syahrudin berhasil memasuki ruang siaran Radio Hoso Kanri Kyoku (sekarang Radio Republik Indonesia).

Tepat pukul 19.00 WIB, teks proklamasi kemerdekaan berhasil disiarkan, M.Yusuf Ronodipuro, Bachtiar Lubis, dan Suprapto adalah tokoh-tokoh yang berperan besar dalam menyiarkan berita proklamasi tersebut.

2. Surat kabar

Soeara Asia yang terbit di Surabaya dan Tjahaya yang terbit di Bandung adalah surat kabar pertama yang menyiarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Soeara Asia menerbitkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 18 Agustus 1945.

Baca Juga: Mengapa Laksamana Maeda Mengizinkan Kediamannya Dijadikan Tempat Perumusan Naskah Proklamasi?

Meski kondisi waktu itu Jepang melarang agar media tidak memuat tentang pergerakan, apalagi proklamasi kemerdekaan.

Namun para pemuda yang berjuang lewat pers, seperti Adam Malik, Sayuti Melik, Sutan Syahrir, B.M Diah, Ki Hajar Dewantara.

Kemudian Otto Iskandardinata, G.S.S.J Ratulangi, Iwan Kusuma Sumantri terus menyebarkan peristiwa bersejarah bangsa Indonesia tersebut.

Hampir seluruh harian di Jawa pada penerbitannya 20 Agustus 1945 memuat berita proklamasi kemerdekaan dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.

3. Kantor berita Yoshima (Antara)

Pada 17 Agustus 1945 sekitar pukul 18.30 WIB, wartawan kantor berita Yoshima/ Domei (sekarang Kantor Berita Antara).

Syahrudin berhasil menyampaikan salinan teks proklamasi kepada Daidan B.Palenewen.

Kemudian oleh Daidan B.Palenewen, teks proklamasi tersebut diberikan kepada F.Wus seorang markonis (petugas telekomunikasi) di kantor berita tersebut, untuk segera diudarakan.

Orang Jepang sempat masuk dan marah-marah setalah mengetahui berita proklamasi telah tersiar ke luar melalui udara. Bahkan diminta untuk menghentikan pemberitaan.

4. Sarana lain

Baca Juga: Nilai yang Dapat Diteladani dari Para Tokoh Peristiwa Sekitar Proklamasi

Penyebaran proklamasi kemerdekaan tidak hanya lewat media seperti surat kabar dan radio, tapi juga melalui pemasangan pamflet poster, dan spanduk.

Media tersebut dipasang dan ditempel dibergai penjuru kota. Seperti ditempel pada tembok-tembok dan gerbong-gerbong kereta api.

Selain itu juga dilakukan dengan cara melakukan pengutusan anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dibergai daerah, seperti:

Lantas, berita proklamasi tidak diterima secara bersamaan di seluruh Indonesia. Mengapa hal ini terjadi?

Berita proklamasi diterima secara tidak bersamaan di berbagai daerah di indonesia.

Hal ini terjadi sebagai akibat dari keadaan geografis yang sulit serta belum majunya teknologi informasi.

Baca Juga: Media atau Penyebar Berita Proklamasi Kemerdekaan di Berbagai Wilayah

(*)