Perlu Anda tahu, proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) telah menghabiskan dana hingga 7,5 miliar Dollar AS (Rp117 triliun) pada November 2022.
Awalnya, biaya proyek KCJB ini hanya senilai 5,573 miliar Dollar AS.
Lalu pada 2021, biaya membengkak menjadi 6,071 miliar Dollar AS.
Kemudian pada September 2021, biaya lagi-lagi membengkak menjadi 7,97 miliar Dollar AS (Rp113 triliun).
Dari awal hingga November 2022, maka biaya membengkak hampir 1,449 Dollar AS (Rp21 triliun).
Menurut Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo, ada beberapa alasan mengapa biaya proyek KCJB membengkak.
Misalnya karena beberapa komponen biaya yang tidak masuk perhitungan awal nilai proyek sebanyak 6 miliar Dollar AS.
Sementara pembengkakan biaya proyek paling besar terjadi pada pekerjaan tanah dasar (subgrade) dan terowongan (tunnel) sepanjang 4,6 km yang mengalami tantangan konstruksi.
Siapa yang bertanggungjawab atas biaya proyek KCJB ini?
Rupanya ada beberapa pihak yang menanggung pembengkakkan biaya proyek KCJB ini.
Di antaranya Konsorsium Indonesia, Konsorsium China, serta pinjaman dari China Development Bank (CDB).