Menurut Dr. Amir Golani, Otoritas Kepurbakalaan Israel spesialis periode Zaman Perunggu, melansir Ancient Pages, di pemukana datal segel scarab, sesosok digambarkan duduk di kursi, dan sosok berdiri menghadapnya mengangkat lengannya di atas kepala orang yang duduk itu.
Kepala memanjang dari sosok berdiri tampaknya mewakili mahkota Firaun Mesir dan kita mungkin memiliki cuplikan dari adegan di mana Firaun memberikan wewenang kepada bawahan penguasa Kanaan setempat.
Scarab digunakan sebagai segel dan merupakan simbol kekuasaan dan status, biasanya ditempatkan di kalung atau cincin.
Scaran yang ditemuakn terbuat dari faience, bahan silikat yang dilapisi glasir hijau kebiruan.
Menurut Golani, kemungkinan jatuh dari tangan seorang tokoh penting otoritas yang melewati daerah itu, atau mungkin sengaja terkubur di tanah bersama benda-benda lain, dan setelah ribuan tahun muncul ke permukaan.
Tambahnya, adegan ini pada dasarnya mencerminkan realitas geopolitik yang berlaku di tanah Kanaan selama Zaman Perunggu Akhir (1500-1000 SM), ketika penguasa lokal Kanaan hidup, dan terkadang memberontak, di bawah hegemoni politik dan budaya Mesir.
Maka, sangat mungkin segel itu berasal dari Zaman Perunggu Akhir, ketika orang Kanaan setempat diperintah oleh Kerajaan Mesir.
Tur siswa kelas delapan dari Sekolah Menengah Rabin, berlangsung dalam konteks Kursus Pemandu Tur yang diselenggarakan oleh Otoritas Purbakala Mesir untuk tahun ketiga.
Kursus ini memungkinkan siswa untuk belajar dan kemudian mengajar penduduk lokal Azor tentang warisan arkeologi setempat.
Menurut Eli Escusido, Direktur Otoritas Kepurbakalaan Israel, “Menemukan scarab selama kunjungan lapangan dengan murid-murid yang berpartisipasi dalam kursus Pemandu Wisata, adalah simbolis, karena para murid mendapatkan pengetahuan arkeologi, dan pada saat yang sama berkontribusi pada kami. warisan arkeologi.
Kerja sama ini sangat penting, karena kami berupaya menghubungkan komunitas dengan warisan budaya mereka.”
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari