Find Us On Social Media :

Membelot ke Ukraina, Tentara Bayaran Rusia Dibunuh dengan Palu Godam

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 15 November 2022 | 20:01 WIB

(Iustrasi) Grup Wagner Rusia - Tentara Bayaran Wagner Dibunuh dengan Palu Godam

Intisari-Online.com - Anggota tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Nuzhin, yang membelot ke Ukraina dieksekusi secara mengerikan.

Nuzhin, 55, adalah seorang mantan narapidana Rusia yang telah menjalani hukuman penjara 24 tahun untuk pembunuhan yang dia lakukan pada tahun 1999.

Dia dibebaskan pada bulan Juli dan wajib militer ke Wagner, sebuah kelompok militer terkenal yang dijalankan oleh Yevgeny Prigozhin, seorang pengusaha Rusia yang kuat dan sekutu dekat Vladimir Putin.

Menyusul penangkapannya oleh pasukan Ukraina pada bulan September, Nuzhin memberikan serangkaian wawancara di negara tersebut.

Nuzhin mengatakan bahwa dia telah bergabung dengan kelompok Wagner untuk keluar dari penjara dan dia dengan cepat membuat rencana untuk menyerah ke Ukraina.

Dalam wawancara tersebut, dia juga mengkritik kepemimpinan Rusia dan menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan pasukan Ukraina dan berperang melawan Moskow.

Yevgeny Nuzhin, yang membelot ke Ukraina dieksekusi secara mengerikan.

Videonya saat ditikam dengan pisau dan dipukul dengan palu godam muncul di Telegram Gray Zone, yang terkait dengan Wagner pada Jumat (11/11/2022).

Dalam video tersebut, Nuzhin terlihat berbaring dengan kepala ditempel ke dinding bata saat seorang pria tak dikenal dalam pakaian tempur memukulnya dengan palu godam.

Putranya, Ilya Nuzhin mengkonfirmasi kepada The Guardian pada Senin (14/11/2022) bahwa pria dalam video tersebut adalah ayahnya, tetapi menolak memberikan komentar lebih lanjut, dengan alasan masalah keamanan.

Dalam sebuah wawancara dengan kelompok hak asasi manusia Rusia Gulagu.net pada Minggu (13/11/2022) malam, Ilya Nuzhin mengatakan keluarganya mengetahui kematian ayah mereka melalui Telegram.

Baca Juga: Padahal Perang Masih Alot, AS Justru Prediksi Perang di Ukraina Akan Mengalami Jeda Karena Hal Ini

"Seluruh keluarga kami menangis melihat video itu dia dibunuh seperti binatang," kata Nuzhin.

Tidak segera jelas siapa yang berada di belakang video tersebut, atau bagaimana Nuzhin akan berakhir di Rusia.

Laporan yang belum dikonfirmasi mengatakan Nuzhin telah menjadi bagian dari pertukaran tahanan Rusia-Ukraina baru-baru ini, berita yang telah menimbulkan kekhawatiran di antara kelompok-kelompok hak asasi manusia.

Grup Wagner

Sebelumnya pada Maret 2022, Kementerian Pertahanan Inggris pada Senin mengatakan, Grup Wagner dari Rusia telah mengerahkan tentara bayarannya ke Ukraina timur. 

Serdadu sewaan Rusia tersebut mengungkap kepada BBC bahwa banyak veteran organisasi rahasia Wagner dikontak melalui grup percakapan Telegram.

Mereka diundang untuk menghadiri "piknik di Ukraina" dan menyantap "Salo", lemak babi yang merupakan hidangan tradisional Ukraina.

Melansir Kompas.com, undangan itu secara khusus ditujukan pada "mereka yang punya catatan kriminal, utang, dicoret dari kelompok-kelompok tentara bayaran, atau tanpa paspor eksternal".

"Perusahaan Militer Swasta Rusia Grup Wagner telah dikerahkan ke Ukraina timur," twit Kementerian Pertahanan Inggris.

"Mereka diperkirakan akan mengerahkan lebih dari 1.000 tentara bayaran, termasuk para pemimpin senior organisasi itu, untuk melakukan operasi tempur," tambahnya.

Dikutip dari AFP, Grup Wagner terkenal dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: Tak Ada Nama Vladimir Putin, Ini Daftar 17 Orang Terkuat Dunia yang Datang ke G20 di Indonesia

Setidaknya 10.000 personel Wagner diyakini menandatangani paling sedikit satu kontrak dengan Wagner selama tujuh tahun terakhir.

Wagner telah berulang kali dituduh melakukan kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk penyiksaan dan pembunuhan tahanan di Suriah, di mana ia berperang bersama tentara Rusia dan pemerintah Bashar Al-Assad.

Kremlin pada hari Senin berusaha menjauhkan diri dari video tersebut, yang telah banyak dibahas di media sosial Rusia, dengan juru bicara Dmitry Peskov mengatakan "itu bukan urusan kami".

Menurut salah satu kelompok hak asasi manusia Rusia, Wagner telah merekrut lebih dari 20.000 tahanan untuk berperang di Ukraina sejauh ini.

Ada juga laporan luas tentang Wagner yang merekrut narapidana asing di penjara di seluruh Rusia, termasuk warga negara dari lima negara Asia Tengah.

Baca Juga: Menyandang Status Anggota NATO, Turki Malah Blak-Blakan Buka Kartu Barat Menghancurkan Rusia Tanpa Batas

(*)