Find Us On Social Media :

Diasingkan di Hutan Hingga Tiga Tahun, Ritual Pendewasaan Laki-laki Suku Huli Papua Nugini

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 5 November 2022 | 16:00 WIB

Suku Huli Wigmen Papua Nugini.

Intisari-Online.com – Dataran Tinggi Papua Nugini menjadi tempat yang menyenangkan untuk dijelajahi.

South Sea Horizons membagikan kisah bagaimana mereka menjelajahi wilayah Papua Nugini.

Selama menjalani tahapan proses inisiasi, laki-laki dan perempuan memperoleh pengetahuan tentang tradisi dan adat istiadat nenek moyang mereka.

Cerita-cerita diturunkan dari mulut ke mulut, dan ini menambah ketenaran karena diinisasi dan menawarkan status di antara rekan-rekan mereka.

Mereka yang belum tahu menganggap statusnya lebih rendah daripada mereka yang sudah tahu.

Ada cerita-cerita unik yang dibagikan, namun ada pula yang dirahasakan selama 1000 tahun.

Klan Huli menyebut Provinsi Hela dan Dataran Tinggi Selatan Papua Nugini sebagai rumah.

Suku Huli adalah orang bangga yang percaya bahwa mereka adalah keturunan dari satu orang bernama Huli, yang adalah seorang petani ahli dan memberi imereka tanah subur yang kaya, yang mereka nikmati hari ini di Wilayah Huli.

Babi menjadi komoditas pertukaran utama Huli dan sering pula digunakan untuk membayar mahar, ganti rugi kematian, serta pembayaran ritual.

Ambua adalah kata Huli untuk tanah liat kuning.

Tanah liat ini adalah suci dalam budaya mereka seperti juga tanah liat oker merah dan membedakan para pejuang Huli dari yang lain dengan hiasan tubuh tradisional mereka yang unik dan berwarna-warni.

Melansir pngtours, pria suku Huli  yang belum menikah mempersiapkan diri untuk dewasa dengan cara yang unik.