Penulis
Intisari-Online.com – Hitungan weton Jawa Andika Perkasa, yang disebut-sebut masuk dalam bursa pencalonan Presiden dan Wakil Presiden pada Pemilu 2024 nanti.
Jenderal TNI Andika Perkasa, yang menjabat sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia, lahir pada 21 Desember 1964.
Menurut perhitungan Primbon Jawa, tanggal 21 Desember 1964, jatuh pada weton Senin Pahing, dengan mongso Kanem, dan wuku Langkir.
Menurut perhitungan Primbon Jawa, hari Senin memiliki nilai neptu 4, sedangkan pasaran Pahing memiliki nilai neptu 9.
Maka, mereka yang lahir pada weton Senin Pahing memiliki nilai neptu weton Jawa berjumlah 13.
Berdasarkan Primbon Jawa kelahiran berdasarkan hari Senin, maka mereka memiliki watak yang suka berubah, indah, dan banyak mendapatkan simpati.
Sedangkan kelahiran pasaran Pahing memiliki watak selalu ingin memiliki (barang), selalu penuh perhitungan untuk mendapatkan keuntungan, senang menolong, lebih mandiri.
Mereka juga senang berpuasa yang berarti kuat lapar, sayangnya banyak musuhnya, bila tersinggung sangat menakutkan bila amarah datang, tetapi menyukai kebersihan, dan sering kena tipu, bila kehilangan jarang bisa menemukannya kembali.
Berdasarkan Primbon Jawa, maka kelahiran weton Jawa Senin Pahing memiliki watak Lakuning Lintang, atau layaknya bintang.
Yang bisa diartikan bahwa mereka kelahiran weton Senin Pahing lebih sering kesepian, suka menyendiri, bersifat pendeta, dan pendiam serta pemalu.
Tetapi, biasanya mereka dengan watak tersebut justru memiliki kecerdasan yang lebih daripada orang di sekitarnya.
Weton Senin Pahing juga memiliki watak Wurung Geni, yang berarti tidak sabaran, namun bersemangat dalam mencapai cita-cita.
Berdasarkan Pancausada, weton Senin Pahing berada dalam naungan Bumi Kapethak, yang berarti suka bekerja, kuat menderita, dan sering mendapatkan kekecewaan.
Mongso lahir Kanem, Rasa Mulya Kasuciyan, untuk mereka yang lahir pada 10 November sampai dengan 22 Desember.
Candra Rasa Mulya Kasuciyan, berarti mendapatkan rasa bahagia karena berbuat baik.
Mongso Kanem ini berada di bawah kekuasaan Batara Guru, yaitu Dewa yang merajai para Dewa.
Mereka yang lahir pada mongso Kane terkadang timbul suatu rasa bangga diri, namun menyingkirkan jauh-jauh perasaan bangga diri itu diganti dengan perbuatan untuk kebaikan orang lain, bahkan bila perlu mereka rela untuk berkorban.
Penampilan mereka yang lahir pada mongso Kanem itu sangat simpati dan optimis, dalam pergaulan sangat disenangi oleh teman-temannya, pandai bergaul, dan sangat membenci kepalsuan.
Orang Kanem sangat menyukai pergaulan, senang bersahabat, berorganisasi, memiliki sikap yang tegas dan jujur, sehingga sering dapat menduduki tempat yang teratas, begitu pula dalam pekerjaan.
Banyak derita yang diterima orang kelahiran Kanem ketika masih kanak-kanak, barulah setelah dewasa, budi pekertinya mencapai kesadaran, kejujuran, senang membela yang lemah, mau berkorban demi orang lain, pada saat itulah keberuntungan mulai menghampirinya.
Bisa juga mereka mendapat pertolongan dari orang lain yang bersimpati padanya, atau mendapatkan jodoh dari orang yang kaya, sehingga mendapatkan kedudukan yang tinggi dan kaya raya, serta sahabat dan handai taulannya.
Menurut primbon Jawa, kelahiran wuku Langkir berada di bawah naungan Dewa Bumi Bethara Kala, yang berarti besar nafsunya, tidak sayang kepada badannya sendiri, yang melihat takut, buruk adat-istiadatnya, tidak mau menurut, murka, dan banyak larangan.
Mereka yang lahir pada wuku Langkir juga panas hati, sehingga tidak boleh didekati orang lain.
Bahaya yang bakal dihadapi adalah kecurian dan berkelahi.
Untuk itu mereka diharapkan memberikan sedekah, nasi pulen yang dikukus sebesar beras zakat fitrah, dengan lauk daging kambing atau ikan dimasak pakai santan, dengan bermacam-macam sayuran sebanyak 9 macam.
Saat wukunya berjalan selama 7 hari, sebaiknya menghindari bepergian yang menuju ke arah tenggara.
Wuku Langkir baik untuk menanam, bepergian, berbesanan, mewarang senjata, atau mengobati penyakit.
Namun, tidak baik untuk berkhianat, berperkara, dan bertengkar.
Anda boleh saja tidak percaya dengan ramalan Primbon Jawa tersebut, tetapi anggap saja memperkaya khasanah pengetahuan tentang budaya bangsa.
Baca Juga: Hitungan Weton Jawa Moeldoko, Setia, Banyak Sahabat, Sabar Menerima, Jadi Tempat Berlindung
Baca Juga: Hitungan Weton Jawa Dedi Mulyadi, Berwibawa, Wawasannya Luas, Benci Ketidakadilan
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari